MALANG TERKINI - Berkaitan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghentikan sementara ekspor benih bening lobster (benur).
Penghentian sementara ini berlaku hingga waktu yang belum ditentukan.
Keputusan penghentian sementara penerbitan SPWP berdasarkan Surat Edaran Nomor B. 22891/DJPT/PI.130/XI/2020 yang ditandatangani Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini, dilansir dari laman resmi Kkp.
Baca Juga: Profil dan Karir Politik Menteri KKP Edhy Prabowo yang Dikabarkan Ditangkap KPK
Baca Juga: Update Terbaru Jadwal Cuti Bersama dan Libur Akhir Tahun 2020
Dalam surat edaran itu dijelaskan alasan penghentian guna memperbaiki tata kelola pengelolaan benih bening lobster sebagaimana diatur dalam Permen KP Nomor 12 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.
Penghentian sementara juga mempertimbangkan proses revisi Peraturan Pemerintah (PP) tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan KKP.
Adapun bagi eksportir yang memiliki benih lobster dan masih tersimpan di packing house harus mengeluarkan benih lobster paling lambat satu hari usai surat terbit.
Direktur PT Grahafoods Indo Pasifik Chandra Astan mengatakan pengusaha akan menanggung potensi kerugian atas investasi yang telah dikeluarkan.
“Ada investasi yang sudah meluncur yang saat ini jumlahnya sudah 50.000 nelayan. Potensi kerugian pasti ada karena investasi tidak akan mungkin kembali dalam waktu dekat,” ujarnya.
Candra berharap program ekspor benih lobster ditata kembali oleh KKP dengan tujuan yang baik.
Ia menyayangkan adanya pihak-pihak yang mengaburkan tujuan program ekspor sebenarnya yakni kesejahteraan nelayan.
Baca Juga: KPK Tangkap Edhy Prabowo, Netizen Sebut-sebut Susi Pudjiastuti
Baca Juga: Tidak Terduga, Segini Elektabilitas Prabowo Subianto Setelah Jabat Menhan di Pemerintahan Jokowi
Sebelumnya diberitakan, KPK menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka usai ditangkap sepulangnya dari AS. Penetapan tersangka membuat Edhy mundur dari jabatannya sebagai Menteri KP dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara sesuai arahan Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim.***