Wikraluga Robot Ciptaan ITS untuk Mendeteksi Ranjau Laut

- 30 November 2020, 14:02 WIB
Wikraluga
Wikraluga /ITS

MALANG TERKINI – Wikraluga adalah nama sebuah robot yang diciptakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui tim robot bawah air Banyubramanta. Robot ini berfungsi untuk mendeteksi ranjau laut.

Ranjau laut adalah salah satu senjata perang yang bertujuan untuk menghancurkan kapal dan kapal selam musuh.

Dulu, ranjau berbentuk bola atau semacam drum yang mengapung di permukaan air.

Baca Juga: Catat! Malam Ini Akan Ada Gerhana Bulan Penumbra

Baca Juga: Tiongkok Luncurkan Roket March 5, Ambisi Jadi Negara Ketiga yang Bisa Mendarat di Bulan

Namun ranjau di dunia modern kebanyakan sudah berada di bawah permukaan air dan bisa mendeteksi otomatis kedatangan kapal sasaran.

Wikraluga adalah robot yang memiliki kegunaan mendeteksi ranjau laut.  Ini adalah robot bawah air yang mampu mendeteksi ranjau apung sisa-sisa peperangan yang terjadi di laut.

Sebagaimana dikutip MalangTerkini.com dari Kabar Lumajang  dalam artikel “ITS Ciptakan Robot Pendeteksi Ranjaut Laut, Begini Cara Kerjanya,” Reza Maliki Akbar AMd ST, Koordinator Tim Banyubramanta ITS mengatakan jika keberadaan ranjau tersebut snagat berbahaya.

"Keberadaan ranjau ini berbahaya bagi perairan Indonesia karena dapat mengancam biota laut, para nelayan, hingga kapal kargo dan penumpang," katanya.

Keberadaan ranjau apung, lanjut laki-laki kelahiran 1995 ini, tersebar di laut wilayah Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Kalimantan, dan paling banyak terdapat pada laut di wilayah Pulau Jawa.

Dikutip Kabar Lumajang  dari ITS News, ranjau apung sendiri biasa terdapat pada perairan air dangkal dengan kedalaman 3 meter.

Pendeteksian ranjau apung oleh robot bawah air Wikraluga ini dilakukan oleh sensor sonar yang akan menangkap sinyal keberadaan benda asing.

Pendeteksian ranjau apung oleh robot bawah air Wikraluga ini dilakukan oleh sensor sonar yang akan menangkap sinyal keberadaan benda asing.

Usai pendeteksian, Maliki menjelaskan bahwa robot Wikraluga akan mengidentifikasi lebih lanjut dengan kamera beresolusi 12 mp yang dibantu penerangan oleh senter selam.

Apabila objek benar berupa ranjau, maka inductive proximity sensor akan bekerja untuk mendeteksi keberadaan detonator atau komponen yang dapat menyebabkan ledakan.

"Detonator akan dicabut dengan gripper, kemudian rantai ranjau apung dipotong dan ranjau digiring oleh robot ke tepi pantai," tuturnya.

Menurut Maliki, tepi pantai merupakan lokasi yang tepat untuk meledakkan ranjau.

Alasan tersebut didasari karena pasir pantai dapat meredam ledakan dari ranjau.

Baca Juga: Benarkah Gurita Memiliki 9 Otak? Ini Jawabannya

"Tidak di sembarang tepian, lokasi peledakan sendiri akan memilih di mana tidak ramai keberadaan orang," ujarnya.

Maliki mengaku bahwa robot Wikraluga ini merupakan terobosan yang tepat, mengingat di Indonesia sendiri masih menggunakan cara manual untuk mendeteksi ranjau di lautan.***( Taufiqotul Masrukha Tesha Nisva/Kabar Lumajang)

 

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Kabar Lumajang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah