Pengamat Militer Sarankan Pemerintah Libatkan Milenial Guna Meminimalisir Perekrutan Teroris

- 1 April 2021, 21:28 WIB
meminimalisir terorisme
meminimalisir terorisme /Instagram/susaningtyasnefokertopati

MALANG TERKINI – Aksi terorisme yang terjadi baru-baru ini menggemparkan masyarakat. Para pelaku aksi terorisme bom bunuh diri Katedral Makassar dan penembakan di Mabes Polri sudah terkuak, latar belakang mereka pun perlahan terungkap.

Keduanya sama-sama berumur 26 tahun dan diketahui berasal dari jaringan kelompok teroris bernama Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Melansir laman dari Antara News, pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati mengungkapkan pendapatnya mengenai aksi terorisme yang terjadi.

Ia mengatakan bahwa pemerintah harus ikut andil untuk melibatkan milenial dalam upaya pencegahan perekrutan teroris baru.

Baca Juga: Jokowi: Semua Ajaran Agama Menolak Terorisme Apapun Alasannya

“Oleh karenanya, pemerintah juga harus melibatkan milenial sebagai upaya melakukan pencegahan agar tidak ada perekrutan baru," ujar Susaningtyas dalam Webinar The Indonesia Intelligence Institute Rabu, 31 Maret 2021 sebagaimana yang dikutip Malang Terkini dari Antara News.

"Mereka adalah korban dari penetrasi ideologi kekerasan global yang masuk ke Indonesia," lanjutnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa aksi perekrutan saat ini mulai berkembang di ruang terbuka dan menggunakan ruang publik seperti sekolah, kampus, dan perkumpulan kegiatan-kegiatan keagamaan.

Selain menyarankan pemerintah untuk melibatkan para generasi millennial, ia berharap pemerintah akan melibatkan tokoh-tokoh publik.

"Rekrutmen terorisme selain dilakukan tertutup, juga ada ruang publik yang dipakai dalam proses penjaringan seperti di media sosial," ujar Nuning, sapaan dari Susaningtyas Kertopati.

Halaman:

Editor: Yuni Astutik

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah