PLN Nyalakan 82 Persen dari Total Gardu yang Terdampak Bencana di Wilayah NTT

- 5 April 2021, 14:58 WIB
Petugas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PLN memasang alat pelindung gardu (APG) BS 099 pada gardu induk (GI) di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (17/11/2020).
Petugas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PLN memasang alat pelindung gardu (APG) BS 099 pada gardu induk (GI) di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (17/11/2020). /Rahmad/Antara

MALANG TERKINI - PLN (Perusahaan Listrik Negara) terus mengupayakan pemulihan jaringan listrik di beberapa wilayah yang terdampak cuacan ekstrim, tepatnya daerah wilayah yang terkena musibah banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dengan terjadinya bencana banjir bandang yang melanda NTT ini, pihak PLN sendiri masih memberlakukan aktivitas siaga dalam melakukan pemantauan terhadap kondisi wilayah terdampak bencana.

Karena pihak PLN sendiri perlu memberlakukan tindakan siaga sebagai bentuk antisipasi untuk pengamanan kondisi aliran listrik dan melakukan pemantauan untuk pemulihan sumber daya tenaga pasokan energi listrik di wilayah terdampak bencana, khususnya di lokasi wilayah yang terdampak banjir atau longsor.

Baca Juga: BMKG Rilis Potensi Curah Hujan Tinggi di NTT Akan Berlangsung hingga 9 April 2021

Dikutip melalui Antara News oleh Malang Terkini, bahwasannya General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko pada keterangannya ia menyatakan bahwa pihak PLN sendiri telah melakukan aktivitas penyalaan atau penghidupan gardu induk sejumlah 4.885 atau sekitar 82% dari keseluruhan total persentasi gardu induk yang terdampak bencana di wilayah tersebut.

“Hingga Minggu (4 Maret 2021) malam, terdapat total 4.885 gardu Induk atau sebanyak 82% gardu terdampak cuaca ekstrim kembali menyala. Dan saat ini, terdapat lebih dari sekitar 643 ribu pelanggan dapat menikmati layanan dari adanya aliran sumber daya listrik,” tuturnya (Jatmiko).

Dengan adanya hal tersebut, dia juga menambahkan jika pihak PLN sendiri terus memberlakukan aktivitas lapangan serta melakukan pendataan lapangan, untuk mengetahui tingkat kondisi kerusakan pasokan sumber daya listrik yang terdampak oleh musibah bencana.

Tidak hanya itu, pihak PLN sendiri seperti yang dikatakannya (Jatmiko) bahwasannya berusaha untuk memantau kondisi lapangan demi segera memberlakukan pemulihan.

Terkait hal itu sendiri, bahwasannya dijelaskan pula demi mengantisipasi kondisi keselamatan dan keaman warga, dinyatakan jika PLN telah mengamankan beberapa pusat wilayah pasokan sumber daya listrik yang terdampak oleh cuaca ekstrim, banjir dan longsor.

Dan beberapa wilayah pasokan sumber daya listrik yang diamankan ialah Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timur Tengah Utara, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Kabupaten Kupang serta Kota Kupang, tepatnya tindakan tersebut dilakukan pengamanan pada 4 Maret 2021.

Baca Juga: Banjir Bandang NTT, Marion Jola Khawatirkan Kondisi Keluarga

Dinyatakan pula oleh Jatmiko bahwasannya untuk beberapa kurun waktu sementara pihak PLN melakukan pemberhentian dan pemutusan pasokan sumber daya listrik di beberapa lokasi terdampak bencana yang ada.

Pemberhentian pasokan sumber daya listrik tersebut, khususnya diberlakukan sebagai bentuk demi menjaga keselamatan terhadap para warga yang menempati wilayah terdampak bencana, tepatnya di NTT (Nusa Tenggara Timur).

Diberitahukan oleh pihak PLN sendiri sesuai dari apa yang dinyatakan olehnya (Jatmiko)  bahwasannya pemulihan aliran pasokan sumber daya listrik akan diberlakukan disaat ketika kondisi musibah banjir telah mereda.

Sesuai dengan pernyataan yang ada pula, PLN juga mengupayakan pemantauan kondisi lapangan dalam mengumpulkan data-data terkait kerusakan yang terjadi untuk mengetahui beberapa aliran listrik yang perlu untuk ditangani.

Serta BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) melalui siaran pers yang dilakukannya bahwasannya pihaknya (BMKG) menemukan deteksi adanya bibit siklon tropis 99S di Laut Sawu tepatnya di Nusa Tenggara Timur.

Terkait hal itu, dinyatakan pula jika kondisi  tersebut dapat menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di hampir seluruh wilayah NTT untuk beberapa hari kedepan.

Melalui tambahan apa yang dituturkan oleh Jatmiko sendiri, bahwa apa yang dijelaskan oleh BMKG menjadi bahan acuan dan himbauan bagi masyarakat untuk saling peduli terhadap kondisi pasokan sumber daya listrik yang menempati kondisi wilayah bencana.

Tidak hanya itu pula, PLN menghimbau juga agar masyarakat selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan yang dapat terjadi dari apa yang bisa disebabkan oleh cuaca khususnya kondisi pada musim hujan apalagi terjadinya bencana banjir.

Baca Juga: Jadwal Seleksi CASN 2021, Termasuk CPNS, PPPK dan Juga Sekolah Kedinasan

Dikarenakan, jika air mulai masuk ke rumah, maka dihimbau untuk masyarakat wilayah sekitar disarankan untuk secara mandiri dapat mematikan pasokan layanan listrik di rumah masing-masing dari MCB (Mini Circuit Breaker) pada kWh meter dan juga dapat menghubungi PLN melalui aplikasi layanan yang terdapat di PLN Mobile.***

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah