Ucapan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2021, Berikut Quotes Keren Jurnalis Dunia yang Cocok Kita Posting di Medsos

- 2 Mei 2021, 16:25 WIB
ilustrasi quotes Hari Pendidikan Nasional
ilustrasi quotes Hari Pendidikan Nasional /pixabay/Free-Photos

MALANG TERKINI - Hari Pers Sedunia yang diperingati pada Tanggal 3 Mei, merupakan momen dimana kita sebagai masyarakat juga berperan penting, dalam menjunjung tinggi hak dan kebebasan berekspresi.

Tentunya, peringatan tersebut juga memberikan kita sebuah pemahaman, yang mana pers menjadi bagian dalam membangun pentingnya dunia jurnalistik serta literasi bagi masyarakat.

Momen tersebut juga menjadi bagian penggerak kesadaran pemerintah, khususnya untuk dapat memberikan hak dan ruang suara kebebasan pers dalam berekspresi serta berpendapat.

Baca Juga: 3 Mei 2021, Mengenal Sejarah Peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia

Mengenai peringatan Hari Pers Sedunia 2021 (3 Mei), mari kita segenap masyarakat Indonesia turut meramaikannya, khususnya dengan membagikan beberapa quotes di media sosial yang kita miliki.

Maka dari itu, berikut ini Malang Terkini sajikan beberapa quotes keren dari para jurnalis dunia, yang cocok dijadikan ucapan atau kata-kata yang dapat kita posting di media sosial khususnya untuk meramaikan Hari Pers Sedunia yang diperingati pada (3 Mei):

Ernest Hermingway (1899-1961) “The world breaks everyone and afterward many are strong at the broken places.” - Dunia menghancurkan semua orang dan setelah itu banyak yang kuat berada di tempat-tempat yang hancur.

Don Hewitt (1922-2009) “Confrontation is not a dirty word. Sometimes it's the best kind of journalism as long you don't confront people just for the sake of a confrontation.” - Konfrontasi bukanlah kata yang kotor. Terkadang ini adalah jenis jurnalisme terbaik selama Anda tidak mengonfrontasi orang hanya untuk suatu konfrontasi.

Neil Sheehan (1936-2021) “The destruction of civilian hamlets, the killing and the wounding of civilians, became vastly greater than it had been before, and it was very upsetting; but I still couldn't bring myself to understand that the policy itself was wrong.” - Penghancuran wilayah sipil, pembantaian dan melukai penduduk sipil, menjadi tindakan yang jauh lebih besar dari apa yang ada sebelumnya, serta itu juga terasa menjengkelkan, namun aku tetap tak paham, bahwasannya adanya kebijakan sendiri pun juga salah.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x