MALANG TERKINI - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhirnya buka suara mengenai polemik di masyarakat mengenai informasi gempa berkekuatan 8,7 magnitudo yang diikuti tsunami 29 meter di pantai selatan Jawa Timur (Jatim).
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyatakan jika informasi mengenai gempa dan tsunami tersebut bukan prediksi melainkan bersifat potensi.
"Keterangan ini adalah potensi bukan prediksi yang pasti, sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu 6 Juni 2021, sebagaimana dikutip Malang Terkini dari Antara.
Baca Juga: Hampir Pasti Akurat, Makhluk Misterius Ini Bisa Memprediksi Adanya Gempa dan Tsunami
Bambang menjelaskan jika informasi yang dipaparkan tersebut berdasarkan kajian yang cukup mendalam dan pemodelan para ahli.
Hasil kajian tersebut disampaikan pada diskusi bertajuk "Kajian dan Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami di Jawa Timur, zona lempeng selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum 8,7.”
Bambang menjelaskan jika Indonesia adalah wilayah aktif dan rawan gempa bumi. Kondisi tersebut membuat wilayah Indonesia punya potensi gempa yang terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan yang beragam.
Ia juga menegaskan jika hingga hari ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi akan adanya gempa bumi yang akurat terkait waktu dan juga kekuatannya.
"Sehingga, BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," katanya.