Kurban Idul Adha 1442 M di Tengah Pandemi Covid-19, PPKM Darurat untuk Kebaikan Umat

- 19 Juli 2021, 12:02 WIB
Ilustrasi Masjid. PPKM Darurat: MUI mengizinkan masjid jadi tempat rehabilitasi COVID-19 dan meminta aktivitas kerumunan ibadah ditunda, ini ketentuannya.
Ilustrasi Masjid. PPKM Darurat: MUI mengizinkan masjid jadi tempat rehabilitasi COVID-19 dan meminta aktivitas kerumunan ibadah ditunda, ini ketentuannya. /pixabay/jpeter2/

MALANG TERKINI – Perayaan Idul Adha 1442 H tahun ini menjadi perayaan kedua hari raya di tengah pandemi Covid-19. Di tengah naiknya kasus Covid-19 setiap harinya, maka peribadatan juga harus dibatasi, baik itu tata cara ibadah sholat Idul Adha maupun tata cara berkurban.

Kementerian Agama telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Sholat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban Tahun 1442 H /2021 M di Wilayah PPKM Darurat.

“Kemenag mempersilahkan umat muslim untuk tetap melaksanakan takbiran tetapi di rumah saja, karena itu tidak mengurangi sama sekali makna dari takbiran,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas seperti dikutip Malang Terkini dari situs Antara pada 16 Juli 2021.

Baca Juga: Inspirasi Ucapan Idul Adha 2021 Bahasa Inggris dan Arti, Paling Kreatif untuk Medsos

PPKM Darurat yang diberlakukan oleh pemerintah saat ini adalah semata untuk menjaga kita semua agar tidak tertular virus Covid-19. Kita harus membatasi diri untuk tidak berkerumun dan tetap menjaga jarak.

Meskipun pembatasan tersebut memaksa kita untuk tidak beribadah secara berjamaah yang berpotensi menimbulkan kerumunan, namun PPKM Darurat tidak menghalangi kita untuk menjalankan sholat Idul Adha dan berkurban.

“Taat kepada perintah Allah dan rasul bersifat mutlak dan wajib hukumnya. Sedang taat pada pemerintah bersifat muqayyad.Ketika pemerintah mengeluarkan peraturan yang bertujuan melindungi masyarakat, maka wajib dipatuhi,” ujar Yaqut.

Kejadian Idul Adha merupakan suatu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah pengorbanan Nabi Ismail AS itu hanya suatu ujian bagi Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan ketaatan mereka kepada Allah SWT.

Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat berat itu. Nabi Ibrahim AS telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan pengorbanan putranya untuk berbakti melaksanakan perintah Allah SWT.

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah