Dalam pesan tersebut kedua putrinya memaksa dr. Eva untuk mengambil cuti atau bahkan memintanya untuk pura-pura sakit.
Kedua putrinya hanya ingin beliau untuk beristirahat sejenak dari pekerjaannya yang tidak kenal waktu.
Bahkan, kepulangan ibunya begitu ditunggu dan membuat mereka setres dan tekanan mental karena begitu khawatir dengan keselamatan ibunya.
"Andai mama bisa (emoticon sedih)
Tp mama bukan pecundang yg lari akan lari dari medan juang
Insya Allah berkah utk kita semua
Amin ya Allah" tulis dr. Eva seolah menjawab permintaan anak-anaknya.
Postingan tersebut kembali mengingatkan kita bahwa pandemi ini membuat berbagai pihak kelimpungan, dari rakyat kecil, pemerintah hingga tenaga kesehatan.
"Terkadang, ada sesuatu yang perlu dikorbankan. Demi tujuan yang lebih baik." -Prisca Primasari-.***