MALANG TERKINI – Kementrian Agama, melalui Direktur Kurikulum, Sarana Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M. Isom Yuksi akui program digitalisasi madrasah kekurangan anggaran.
Disampaikan dalam Press Rilis 30 Juli 2021 dilaman resmi Kemenag, Isom mengatakan bahwa program digitalisasi sudah dilakukan sejak 2019 dengan berbagai upaya.
“Anggaran buat program ini memang tidak banyak, sangat terbatas. Tahun ini kuota penerimaan bantuan sebanyak 200 Madrasah Aliyah, 250 Madrasah Tsanawiyah, dan 100 Madrasah Ibtidaiyah,” Jelas Isom.
Baca Juga: Kemenag Anggarkan Rp399,9 Miliar untuk 2.666 Madrasah
Adapun selama masa pandemi, Kemenag mengupayakan proses digitalisasi pada madrasah dengan 8 program.
1. Program buku digital madrasah. Siswa dapat mebaca dan men-download buku secara gratis melalui laman https://madrasah2.kemenag.go.id/buku/ .
2. E-learning madrasah. Platform ini adalah platform belajar online yang dibuat bersama siswa madrasah, dan sampai saat ini masih dalam proses pengembangan, bekerjasama dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
3. Bekerjasama dengan Google (Google For Education). Kemenag dan Google memberikan storage unlimited untuk guru dan siswa madrasah.
Disediakan juga google classroom, google meet, dan lainnya.