5 Fakta Menarik Apriyani Rahayu, Atlet Badminton yang Sabet Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

- 3 Agustus 2021, 11:50 WIB
Apriyani Rahayu, atlet badminton ganda putri Indonesia yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Apriyani Rahayu, atlet badminton ganda putri Indonesia yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. /Instagram/r.apriyanig

MALANG TERKINI – Saat ini, nama pemain badminton Apriyani Rahayu sedang banyak diperbincangkan netizen di berbagai platform media sosial.

Pasalnya, Apriyani Rahayu dan pasangan badmintonnya di Olimpiade, Greysia Polii baru saja memenangkan medali emas satu-satunya untuk Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Kemenangan Apriyani Rahayu dan Greysia Polii berhasil membuat haru seluruh warga Indonesia karena lagu kebangsaan Indonesia Raya akhirnya bisa kembali berkumandang di ajang Olimpiade yang dihadiri puluhan negara dari berbagai belahan dunia tersebut.

Baca Juga: Ramai Poster Ucapan untuk Greysia–Apriyani Raih Medali Emas, Kementerian PUPR Pamer Foto Kecil Basuki

Bersama Greysia, Apriyani menjadi pemain badminton ganda putri pertama dalam sejarah tim Indonesia yang berhasil mendapat medali emas di Olimpiade.

Meskipun merupakan atlet badminton termuda di Olimpiade, Apriyani berhasil meraih kemenangannya berkat kerja keras dan tekadnya yang kuat untuk menang.

Dirangkum Malang Terkini dari berbagai sumber, berikut adalah lima fakta menarik tentang atlet badminton asal Konawe tersebut.

1. Main Badminton Sejak Kecil

Apriyani mulai bermain badminton sejak umur lima tahun di tempat kelahirannya, Konawe.

Awalnya dia hanya menganggap badminton sebagai sebuah hobi. Apriyani bahkan sama sekali tidak tahu siapa atlet badminton yang terkenal di Indonesia.

Baca Juga: Perjuangan Apriyani Rahayu Mendunia dengan Modal Raket Kayu Buatan Ayah, Menang Emas Olimpiade Tokyo 2020

Apriyani hanya tahu satu nama, yaitu Susi Susanti, tetapi dia tidak tahu wajah Susi.

Apri mulai berlatih keras di cabang olahraga badminton sejak dia dikalahkan di sebuah pertandingan di sekolahnya.

2. Berasal dari Keluarga Sederhana

Apriyani berasal dari keluarga sederhana di desa Lawulo, Konawe, Sulawesi Tenggara.

Saat pertama kali mendatangi Pelatihan Nasional (Pelatnas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Apriyani hanya membawa uang sebesar Rp200 ribu.

Melalui wawancara, Apri juga mengaku saat kecil dia bermain hanya bermodalkan raket kayu yang dibuatkan ayahnya.

Raket kayu yang dibuatkan ayahnya tersebut menjadi raket pertama kesayangan Apriyani.

Baca Juga: Greysia – Apriyani Raih Medal Emas, Ganjar Pranowo: Merah Putih Kembali Berkibar

3. Awal Karir di Badminton Indonesia

Sejak awal bermain badminton, Apriyani berlatih sebagai pemain badminton tunggal. Dia mulai bergabung ke tim ganda putri pada 2012 setelah mendapat saran dari pelatihnya, Toto Sunarto.

Apriyani dipasangkan dan menjadi satu tim dengan Greysia Polii sejak tahun 2017.

4. Terpaut Usia Cukup Jauh dengan Greysia

Apriyani Rahayu dan pasangan badmintonnya, Greysia Polii terpaut usia yang cukup jauh, yakni lebih dari 10 tahun.

Apriyani lahir pada bulan April 1998, sedangkan Greysia lahir pada Agustus 1987.

Apriyani mengaku dia harus bekerja keras untuk menyamai level kedewasaan Greysia Polii yang jauh lebih berpengalaman dalam dunia badminton.

Akan tetapi, berkat tekad Apriyani dan sikap Greysia yang selalu terbuka dalam menerima saran, mereka berhasil menjadi tim yang kuat.

Baca Juga: Greysia – Apriyani Raih Medal Emas, Ganjar Pranowo: Merah Putih Kembali Berkibar

5. Berlatih Sangat Keras

Di Pelatnas PBSI, Apriyani rutin berlatih selama enam hari dalam seminggu.

Ketika para pemain lain di Pelatnas PBSI berangkat untuk berkompetisi di pertandingan, Apriyani dan Greysia Polii adalah satu-satunya pemain ganda putri yang tersisa di sana.

Pemasangan tim ganda putri Greysia-Apriyani dijadikan permanen pada tahun 2017, dan sejak saat itu mereka saling bertekad untuk bisa bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

Kemenangan Apriyani Rahayu dan Greysia Polii sejak awal tidak terlalu diperhitungkan karena andalan utama Indonesia di Olimpiade adalah pasangan ganda putra Kevin-Marcus dan Ahsan-Hendra.

Apriyani dan Greysia berhasil membuktikan bahwa atlet cabang olahraga badminton, khususnya pemain ganda putri memang layak untuk diberi perhatian dan kesempatan lebih banyak di ajang-ajang pertandingan. ***

Editor: Yuni Astutik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah