Klarifikasi Dinkes Kabupaten Lamongan atas Video Viral Warga Berjubel saat Antre Vaksinasi di Alun-Alun

- 29 Agustus 2021, 07:56 WIB
Warga Lamongan antre vaksinasi di Alun-alun
Warga Lamongan antre vaksinasi di Alun-alun /Tangkap layar Instagram @lamongan.update/

MALANG TERKINI – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dr. Taufik Hidayat memberikan penjelasan mengenai membludaknya peserta vaksinasi yang digelar di Alun-Alun Kota Lamongan, Sabtu 28 Agustus 2021.

Di beberapa media sosial menyebar video berjubelnya warga yang berniat untuk antre mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama.

dr. Taufik tidak menampik adanya antrean panjang, namun hal itu tidak berlangsung lama dan telah diantisipasi oleh petugas.

Baca Juga: Buntut Kerumunan Warga Antre Vaksinasi, DPRD Lamongan Berencana Panggil Dinkes untuk Dimintai Penjelasan

“Kejadian ini sudah diantisipasi, tapi karena antusiasme tinggi, masyarakat sudah datang jam 5 saat petugas belum semua datang. Sementara jadwal yang disampaikan untuk datang 8,” kata dr. Taufik kepada Malang Terkini melalui pesan singkat, Minggu 29 Agustus 2021 pagi.

“Beredar di video kejadiannya sebenarnya hanya sesaat dan setelah diatur semuanya bisa berjalan tertib dan lancar,” lanjutnya.

Menurutnya, setelah semua bisa diatur dengan tertib, masyarakat memberikan apresiasi positif atas pelaksanaan vaksinasi tersebut.

“Masyarakat diminta datang jam 8, jam 5 sudah pada datang, petugas masih blm datang semua, sehingga blm diatur. Tapi segera setelah itu sudah bisa tertib dan teratasi, kami disikapi positif,” jelas dr. Taufik.

Ia juga menuturkan bahwa masyarakat yang hadir untuk vaksinasi tersebut bertujuan bukan untuk sehat, namun juga terkait kebutuhan administrasi mereka di tempat kerja atau perjalanan.

“Bahwa masyarakat sangat antusias mendapatkan vaksin. Tidak hanya untk sehat tetapi yg butuh terkait untk tempat kerja, perjalanan dan produktif menyebabkan yg datang tidak hanya dari Lamongan tetapi dari luar kabupaten Lamongan,” tutur dr. Taufik.

Salah satu peserta vaksinasi di Alun-Alun Lamongan mengatakan jika apa yang terlihat di video yang menyebar di media sosial tersebut karena warga berebut tempat.

Baca Juga: Warga Lamongan Berjubel Antre Vaksinasi, dr. Devis: Sangat Menyayangkan Terjadinya Peristiwa Tersebut

Semua Aman Dulur...tdk Seperti Vidio yg Viral, Mereka Hnya Berebut tmpt.... Klo Sesuai Jalur yo Aman......dri Krumunan,” tulis akun di Facebook Tri Wulan Anggraini, Sabtu 28 Agustus 2021.

“Kita sendiri yg Harus Sadar Budaya Antri, Dan Menjauh dri Krumunan. Alhamdulillah,” lanjutnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi D DPRD Lamongan dr. Sanditia Devis Saputra menyayangkan adanya kerumunan di kegiatan vaksinasi tersebut.

Ia menjelaskan jika pihaknya bakal memanggil Dinkes kabupaten Lamongan untuk dimintai penjelasan soal permasalahan tersebut.

“Komisi D akan memanggil tim gugus tugas kabupaten atau dinas kesehatan untuk meminta keterangan lebih lanjut,” kata pria yang akrab disapa dr. Devis, Sabtu 28 Agustus 2021.

“Karena kita sudah susah payah menurunkan kasus Covid namun sepertinya ada kesengajaan untuk menciptakan kerumunan,” sambungnya.

Menurutnya, sebaiknya kegiatan vaksinasi dilakukan oleh Puskesmas atau menggunakan sistem jemput bola ke desa-desa.

Baca Juga: TERBARU! Info Vaksin Moderna Gratis Daerah Malang Bulan September 2021, Lengkap Link, Jadwal dan Efek Samping

“Sebenarnya langkah jemput bola vaksinasi di puskesmas dan desa desa sangat tepat dan terukur, tanpa banyak menimbulkan kerumunan dan lebih tepat sasaran,” kata dr. Devis.

Ia tidak menampik jika masyarakat sempat kurang berminat untuk ikut vaksinasi, namun hal itu terjadi sebelum adanya lonjakan kasus pada bulan Juni lalu.

“Sebelum bulan juni, vaksinasi di puskesmas maupun di desa desa selalu sepi peminat, namun setelah juni terjadi peningkatan peminat vaksinasi,” jelasnya.

Saat ini, menurut dr. Devis, antusias warga untuk bisa mendapatkan vaksinasi sangat tinggi, namun disaat yang bersamaan ada kelangkaan stok vaksin.

“Permintaan vaksin selalu penuh namun berganti justru terjadi kelangkaan stok vaksin kiriman dari pusat,” terang pria yang juga menjabat sebagai Dewan Pimpinan Nasional Bintang Muda Indonesia (Orsap Demokrat) tersebut.

dr. Devis memberikan beberapa saran untuk proses vaksinasi berikutnya agar tidak terulang kembali kejadian seperti hari ini.

Hal pertama yang perlu dibenahi menurut Devis adalah mekanisme dan metode pendatataan sasaran vaksin.

“Kedua, manfaatkan kembali 33 puskesmas yang ada sebagai pelaksana bekerjasama dengan desa atau kelurahan,” katanya.

Baca Juga: Info Jadwal Vaksin Dosis 1 Moderna Malang 2 September 2021, Lengkap Lokasi dan Link Pendaftaran

Ketiga, memanfaatkan Rumah Sakit yang ada di Lamongan, termasuk RS Swasta dengan pendataan melalui online, serta pembatasan dan pengaturan jumlah sasaran perharinya sehingga tidak terjadi kerumunan.

“Keempat, Dinkes juga melakukan penjadwalan dan vaksinasi dengan sasaran melalui intansi intansi atau komunitas komunitas,” lanjut dr. Devis.

Sasarannya bisa individu, keluarga dari pegawai di kantor pemerintahan atau di komunitas komunitas, organisasi kemasyarakatan maupun organisasi politik.

Terakhir, Devis menyarankan Dinkes menggandeng pihak perusahaan swasta atau Perguruan Tinggi yang ada di Lamongan.

“Dengan sasaran pekerja atau mahasiswa,” pungkas pria yang telah menjadi anggota DPRD Kabupaten Lamongan selama dua periode tersebut.***

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah