Network
MALANG TERKINI – Beberapa hari lalu, Jokowi melakukan kunjungan ke Kota Blitar, Jawa Timur.
Kunjungan yang dilakukan Presiden RI, pada Selasa, 7 September 2021 ini adalah untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat di Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan.
Dalam perjalanan menuju Blitar, Jokowi mengatakan bahwa ia melihat Seorang pria yang membentangkan sebuah poster di pinggir jalan.
Baca Juga: Soal Jokowi Tolak 3 Periode, Rizal Ramli: Ngomong ke Kiri, Langkah ke Kanan
Melalui akun Instagramnya, Jokowi mengatakan bahwa ia mengetahui tentang pria bernama Pak Suroto tersebut setelah membaca berita.
Pak Suroto merupakan seorang peternak ayam petelur.
Pak Suroto diketahui mengeluhkan harga jagung yang semakin tinggi sedangkan harga telur sangat rendah.
“Saya tak melihatnya secara langsung, tapi membaca berita tentang Pak Suroto, seorang peternak ayam petelur yang mengeluhkan masalah "harga jagung yang cenderung naik dan harga telur yang sangat rendah,” kata Jokowi @jokowi, Rabu, 15 September 2021.
Lalu tepat hari ini, di Istana Negara, Pak Suroto dan beberapa perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan dan Peternakan Ayam Petelur, bertemu dengan Jokowi.
“Hari ini, saya bertemu langsung dengan Pak Suroto dan beberapa perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan dan Peternak Ayam Petelur di Istana Negara,” tulis Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa ia sengaja mengundang Pak Suroto dan beberapa perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan dan Peternak Ayam Petelur untuk mendengar keluhan mereka secara langsung.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Bendungan Bendo di Ponorogo, Dibangun dengan Biaya Rp1,1 Triliun
Setelah pertemuan tersebut, Jokowi mengungkapkan bahwa ia telah meminta Menteri Pertanian dan Perdagangan untuk mencari solusi dari masalah yang dihadapi para peternak ayam petelur.
“Saya telah menginstruksikan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan untuk segera mencari solusi terbaik bagi masalah-masalah yang dihadapi para peternak ayam petelur seperti Pak Suroto dan sektor perunggasan secara umum di Tanah Air,” katanya. ***
