Grafiti di Lereng Gunung Semeru, Merusak Alam dan Lingkungan

- 16 Oktober 2021, 11:07 WIB
Grafiti di bebatuan tebing lereng timur Gunung Semeru/
Grafiti di bebatuan tebing lereng timur Gunung Semeru/ /Dokuman pribadi/ Y. Basuki W/

MALANG TERKINI – Kegiatan di alam bebas seperti menyusuri sungai, lembah, air terjun, mendaki gunung, jelajah hutan, atau sekedar menikmati keindahan alam wana wisata memang sangat menarik.

Indahnya alam dan segarnya udara bisa meregangkan otot-otot yang kaku dan kejenuhan pikiran akibat rutinitas perkerjaan sehari-hari.

Namun keindahan alam sering juga tercemari oleh tangan-tangan kurang bertanggungjawab dengan perilaku yang kurang tepat dengan membuang sampah tidak pada tempatnya dan mencorat-coret bebatuan atau pohon.

Baca Juga: Kondisi Alam Ranu Pani Semakin Mengkhawatirkan

Grafiti semacam ini dapat dilihat dimana pun seperti bebatuan di sekitar sungai dan air terjun dan pohon-pohon di wanawisata. Bahkan di bebatuan tebing yang tinggi, curam, dan licin.

Menulis grafiti di tempat semacam ini tentu memerlukan ketrampilan mendaki dan rapelling (menuruni tebing) yang mumpuni serta menggunakan perlengkapan yang memadai pula. 

Sungguh sangat disayangkan jika yang ketrampilan semacam ini dilakukan hanya untuk menunjukkan keegoisan pribadi maupun kelompok.

Menulis nama dan kelompok di bebatuan atau pepohonan sebagai tanda bahwa telah berhasil menaklukkan alam merupakan bukti dari keegoisan tersebut.

Pada akhir September 2021 ketika jelajah lereng barat dan timur Gunung Bromo dan Semeru mulai Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang hingga wanawisata Siti Sundari di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang menemukan beberapa grafiti semacam ini.   

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah