Haid Masih Jadi Masalah Bagi Penduduk Miskin di Dunia

- 28 Oktober 2021, 14:46 WIB
edukasi haid sangat penting
edukasi haid sangat penting /Tangkapan layar YouTube UNICEF

MALANG TERKINI – Haid atau menstruasi adalah salah satu masalah kesehatan paling umum yang dihadapi perempuan secara global.

Di seluruh dunia, sekitar 2,3 miliar orang tidak memiliki akses ke layanan sanitasi dasar, yang membuat haid menjadi sulit dan dianggap menjadi masalah.

Hal ini membuat haid menjadi tantangan besar bagi perempuan dan anak-anak secara global.

Baca Juga: Pentingnya Edukasi Haid untuk Anak Perempuan dan Laki-laki

Selain itu, di beberapa negara berkembang, hanya 27% dari populasi memiliki akses fasilitas air bersih dan sabun.

Stigma, tabu dan mitos yang dihasilkan dari kurangnya informasi tentang haid telah menyebabkan kesalahpahaman yang merusak yang menyebabkan anak perempuan kehilangan pengalaman dan aktivitas masa kecil yang normal.

Kurangnya edukasi tentang haid menyebabkan kesalahpahaman dan diskriminasi yang merusak, dan dapat menyebabkan anak perempuan kehilangan pengalaman dan aktivitas masa kecil yang normal.

Bagi banyak orang haid menjadi masalah mereka setiap bulan sudah dianggap sebagai beban.

Haid atau menstruasi mempengaruhi kelompok-kelompok tertentu.

Mereka yang berkebutuhan khusus dan cacat secara tidak proporsional dipengaruhi oleh kemiskinan.

Tak hanya itu, beberapa orang tidak memiliki akses ke fasilitas dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk kebersihan menstruasi yang tepat.

Baca Juga: Telat Haid Tapi Tidak Hamil, Temukan Sebab dan Cara Mengatasinya

Terlebih lagi munculnya kenyataan bahwa "menstruasi di stigmatisasi" secara global.

Sebagian anak muda kehilangan kesempatan berharga dari mencapai potensi penuh mereka karena stigma buruk seputar haid.

Misalnya, di India, 40% anak perempuan tidak bersekolah selama periode haid mereka.

Penyebaran informasi yang salah telah menyebabkan rasa malu dan menjadi hal yang tabu dalam pembahasan mengenai haid.

Di beberapa tempat, perempuan dilarang memasuki daerah-daerah tertentu atau berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari karena stigma dan dipandang sebagai "tidak suci"

Masalah ini juga lazim di Amerika Serikat di mana satu dari lima anak perempuan di AS kehilangan sekolah karena tidak memiliki akses mengenai edukasi haid.

COVID-19 telah memperburuk masalah yang ada dengan sekarang ada penurunan besar dalam pasokan fisik produk menstruasi secara global.

Misalnya, "hampir 76% wanita dan anak perempuan di Kenya tidak memiliki akses ke fasilitas air dan sanitasi yang memadai" selama menstruasi.

Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang tidak higienis.

UNICEF melaporkan bahwa 49% gadis muda di Pakistan "tidak memiliki pengetahuan tentang menstruasi sebelum periode pertama mereka."***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: borgenmagazine.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah