Network
MALANG TERKINI- Fenomena unik telah terjadi di langit Jawa Timur pada Senin, 13 Desember 2021.
Terlihat jelas awan berwarna merah dan awan yang didalamnya ada kilatan petir yang terjadi berulang kali.
Fenomena langit merah dan disertai petir ini direkam oleh warga dan videonya sudah beredar luas di media sosial.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Kelud Terpantau Normal Hingga 14 Desember 2021, Status Level 1
Awan kemerahan disertai petir terlihat di beberapa wilayah di Jawa Timur. Seperti Malang, Mojokerto, dan sekitarnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur mengeluarkan press release untuk memberikan tanggapan mengenai fenomena awan kemerahan yang menghebohkan warga.
Dilansir Malang Terkini pada 14 Desember 2021 dari instagram @bmkg.malang, setelah melakukan analisis dan pemantauan fenomena awan kemerahan di langit sekaligus petir tidak berbahaya.
Fenomena awan kemerahan merupakan fenomena yang biasa terjadi. Fenomena tersebut menjadi salah satu contoh optik atmosfer.
Baca Juga: Rekomendasi Kartu Ucapan, Hampers, dan Puisi Singkat Natal 25 Desember 2021 untuk Orang Terkasih
BMKG menjelaskan bahwa pembiasan cahaya matahari oleh partikel-partikel yang ada di atmosfer menghasilkan energi yang rendah, gelombang panjang dan memunculkan warna kemerahan di langit.
Posisi matahari yang semakin rendah dari garis cakrawala, menyebabkan cahaya merah yang dicapai semakin rendah.
"Fenomena langit kemerahan ini biasa terjadi pada sore hari menjelang malam hari. ,” keterangan ini tertulis pada press release oleh BMKG.
Menurut pengamatan dan pemantauan dari BMKG Juanda, adanya petir pada langit terjadi karena adanya awan cumulonimbus jenis awan yang dapat menghasilkan kilat dan petir di sekitar lokasi.
Baca Juga: Kondisi Merapi 12 Desember 2021: Keluar Awan Panas, Masyarakat Dimbau untuk Waspada
Ketika jaraknya dekat akan terdengar gelegar petir dan kilatnya. Namun, ketika jaraknya jauh maka akan terlihat hanya kilat.
Sambaran kilat dan petir ini menambah efek cahaya merah di langit.
Melalui press release tersebut BMKG meminta masyarakat untuk tidak panik dan memantau informasi dari laman resmi agar terhindar dari isu-isu yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.***
