Network
MALANG TERKINI - 22 Desember merupakan salah satu hari besar yang diperingati setiap tahunnya di Indonesia, sebagai wujud penghormatan kepada seluruh perempuan terutama para Ibu Nusantara.
Ya, 22 Desember adalah peringatan Hari Ibu Indonesia yang penetapannya melalu sejarah panjang yang penuh perjuangan.
Berikut ini 5 alasan dan sejarah pemilihan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu, yang berhasil Malang Terkini rangkum dari berbagai sumber.
1. Sebagai bentuk perlawanan terhadap tatanan Patriarki yang menetapkan laki-laki sebagai pusat kehidupan sosial.
Tatanan itu sangat melekat dalam masyarakat Indonesia, terutama masyarakat tradisional yang akhirnya menyebabkan kaum perempuan di tindas, dengan mengatas namakan hukum adat, agama atau budaya.
RA. Kartini merupakan pelopor paling awal yang menjadi jawaban kondisi para perempuan saat itu terutama saat era kolonial, sebab di era tersebut para perempuan tidak hanya dijajah secara feodalisme atau sistem sosial tapi juga secara finansial, sebab para penjajah juga membuat bangsa Indonesia melarat.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Natal 2021 untuk Bos dan Rekan Kerja di Kantor
2. Kongres Perempuan Pertama dilaksanakan pada 22-26 Desember 1928 di Pendopo Djajadipoeran, Yogyakarta atas inisiatif tiga wanita Nyonya Soekonto dari wanita Oetomo, Nyai Hadjar Dewantara dari Taman Siswa, dan Nona Soejatin yang berasal dari Poetri Indonesia.
