Mengenal Arti Kata Klitih, Fenomena Sosial yang Marak Terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya

- 28 Desember 2021, 21:53 WIB
Ilustrasi -Pengertian dan Arti Kata Klitih, Fenomena Sosial yang Marak di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya
Ilustrasi -Pengertian dan Arti Kata Klitih, Fenomena Sosial yang Marak di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya /PIXABAY/Cesar Augusto Ramirez Vallejo

MALANG TERKINI – Belakangan kata Klitih sedang ramai menjadi topik pembicaraan pada berbagai sosial media, terutama jejaring Twitter Indonesia.

Bahkan pada Selasa, 28 Desember 2021 kata Klitih menjadi salah satu trending topik di sosial media Twitter dengan berbagai hastag lain yang juga berkaitan.

Salah satu hastag yang juga trending seiring ramainya topik terkait Klitih adalah tagar ‘Jogja Tidak Aman’ yang sudah di-tweet ribuan kali oleh pengguna Twitter.

Baca Juga: Kronologi Korban Pengeroyokan di Jalan Merbabu Malang Menjadi Tersangka Pelecehan Seksual

Penyebabnya adalah semakin maraknya tindak kejahatan jalanan terhadap anak di bawah umur dengan usia rata-rata yang masih duduk di bangku sekolah.

Salah satu tindak kejahatan yang baru-baru ini terjadi dan menjadi sebab ramainya perbincangan terkait kata Klitih terjadi Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.

Lantas, apa sebenarnya arti daripada kata Klitih? Berikut penjelasannya yang telah Malang Terkini himpun dari berbagai sumber.

Kata Klitih berasal dari Bahasa Jawa, Klithih, yang berarti sebuah aktivitas keluar ruangan untuk mencari angin segar atau melepas penat.

Baca Juga: Link Baca Manga Tokyo Revengers Chapter 236 Bahasa Indonesia: Takemichi Sembuh, Siap Hadapi Mikey

Seiring bergulirnya waktu, istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan sebuah kejahatan jalanan yang sering terjadi pada berbagai daerah di Provinsi DIY.

Selain korbannya yang rata-rata berupa anak sekolahan, pelaku dari aksi ini juga dari kalangan anak dibawah umur.

Hal ini tentu menjadi sebuah fenomena sosial yang cukup meresahkan, karena ruang gerak anak-anak akan menjadi lebih terbatas.

Pelaku Klitih biasanya akan mulai mengintai korban yang sudah ditargetkan. Mereka mengincar anak yang masih berusia belasan tahun.

Terkadang pelaku juga merupakan anggota geng, mereka melancarkan hal tersebut karena menganggap kelompok lain sebagai pesaing.

Baca Juga: Viral Lirik Lagu Yel-yel Aku Hargai Itu Semangat Perjuanganmu, Siap Dikumandangkan Lagi di Final AFF Cup 2020

Ketika target sudah mulai didapatkan, pelaku Klitih kemudian mulai melancarkan perundungan atau bullying terhadap korban.

Tidak jarang tindakan ini juga berujung pada perampasan terhadap barang-barang atau harta benda berharga milik korban.

Meski awalnya fenomena Klitih sering dilakukan oleh siswa, kini telah berkembang menjadi tindakan premanisme yang menyasar masyarakat awam.

Oleh karena tindakan ini sering terjadi pada malam hari di tempat yang cenderung sepi dan gelap. Sangat disarankan untuk menjauh dari area-area tersebut ketika sedang berjalan di daerah rawan.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah