"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain buat bangun di sana? Nggak ada," ucapnya menambahkan.
Pro kontra pada unggahan terdebut kemudian ramai dengan komentar warga Twitter, ada yang langsung tersulut, ada juga yang mencoba melihat dari sudut pandang lain.
"Apa dia gk tau sejarah kerajaan indonesia terutama kalimantan?
apa dia gk tau kerajaan tertua di indonesia itu ada di kalimantan? apa dia gk tau tentang sejarah perdagangan kerajaan dulu termasuk kalimantan?
apa dia gk tau biaya hidup di kalimantan itu mahal?" Komentar akun Twitter @sundayk**
Kendati demikian, ada juga pengguna Twitter yang menanggapi dengan santai, ia mengatakan istilah yang dipakai oleh Edy Mulyadi itu sudah lazim digunakan untuk menggambarkan daerah yang sepi.
Baca Juga: Nama Ibu Kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur telah Diumumkan Menteri Suharso Monoarfa
"Istilah tempat jin buang anak di Aceh dan medan (sering di pake dlm bahasa pergaulan) untuk menjelaskan tempat yg sepi, penduduk masih jarang, infrastruktur yg minim, masih banyak hutan dan daerah yg hampir tidak tersentuh pembangunan. Istilah itu sudah biasa dan lazim digunakan," tulis akun Twitter @budy_n**
Hingga tulisan ini diturunkan, video Dedy Mulyadi yang diduga menghina Kalimantan tersebut sudah ditonton lebih dari 75.000 kali dan di-retweet oleh 350 pengguna Twitter lebih.***