“Di samping itu, kita akan merencanakan membuat jalan lingkar dari Ketapang sampai Majalaya. Lahannya kita sudah bebaskan cuma kendala dalam infrastruktur dan konstruksinya. Kami sempat meminta Kementerian PUPR apakah boleh seandainya kita bikin jalan tol antara Katapang sampai Majalaya? Ini yang masih kami kaji terlebih dahulu,” tuturnya.
Menurutnya dengan adanya rencana pembangunan jalan lingkar ini bisa menjadi solusi mengatasi permasalahan kemacetan di wilayah Bandung Selatan, antara lain Kopo, Banjaran, Soreang.
Namun, ia menuturkan persoalan dilematis atas pembangunan jalan lingkar ini karena terkait kewanangan.
“Saya jujur aja ya kadang-kadang saya mau manuver pelebaran jalan. Contoh jalan Banjaran, jalan Banjaran ini sampai Bojongsoang termasuk Kopo itu kan jalan provinsi, ini perlu ada suatu pemikiran,” tuturnya.
“Ini ada kewenangan yang kita tidak bisa manuver. Kita akan bicarakan dan saya minta audiensi dengan pak Gubernur sampai saat ini belum ada bahasan. Akhirnya saya datang ke kepala dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat,” tuturnya kembali.
Dadang juga mengungkapkan pada tahun 2022 ini terdapat anggaran untuk pelebaran jalan secara bertahap.
“Pada tahun 2022 ini kami anggarkan Rp1.3 miliar untuk pelebaran jalan secara bertahap dan proyeknya dimulai pada tahun 2022 ini,” tuturnya.
Dadang menambahkan dengan adanya penggabungan jalan tol Soreang, Ciwidey, Cidaun digabung langsung ke Pangalengan, ia yakin nantinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah Ciwidey, Pangalengan dan sekitarnya.***