Psikolog Soroti Dalih Ibu Muda Bunuh Anak Kandungnya di Brebes

- 23 Maret 2022, 22:21 WIB
Ilustrasi: Psikolog berpendapat mengenai pembunuhan ibu muda terhadap ketiga anaknya
Ilustrasi: Psikolog berpendapat mengenai pembunuhan ibu muda terhadap ketiga anaknya /Pixabay/mohamed_hassan/

MALANG TERKINI – Aksi pembunuhan yang dilakukan ibu muda di Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Brebes, Jawa Tengah kini mendapatkan sorotan dari psikolog.

Pembunuhan yang dilakukan oleh ibu muda yang bernama Kanti Utami (35) terhadap anak kandungnyanya sendiri di dalam kamar menggunakan benda tajam, satu di antara ketiga anaknya dikabarkan meninggal dunia dengan kondisi leher nyaris putus.

Kanti berdalih membunuh anaknya karena tidak ingin membuat ketiga anaknya semakin menderita, terlebih ia juga mengalami kesedihan berlarut-larut selama puluhan tahun.

Baca Juga: 4 Fakta Ibu Gorok 3 Anaknya di Brebes, Ternyata Mantan MUA, Ini Artis Terkenal yang Pernah Jadi Pelanggannya

Pengakuannya yang terus berubah dan cenderung ngelantur membuat penyidik menyangsikan kondisi kesehatan jiwa dan mental pelaku, sehingga penyidik perlu mendalami kondisi kejiwaannya.

"Kami sudah interogasi awal ke saksi-saksi dan pelaku, namun pada saat dilakukan pemeriksaan masih belum stabil dan jawabannya selalu ngelantur," ujar Kapolres Brebes, AKBP Faisal Febrianto sebagaimana dikutip Malang Terkini dari laman PMJNEWS.

Ratih Ibrahim sebagai Ketua II Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia menilai bahwa kasus ini harus diperhatikan secara cermat.

Baca Juga: Banyak Hewan Ini di Rumahmu? Ustadz Adi Hidayat Ingatkan untuk Berhati-hati, Bisa Jadi Sarang Jin

Menurutnya masih banyak hal yang harus diselidiki, terlebih saat ini masyarakat hanya melihat video keterangan dari sang ibu yang tersebar di media sosial.

Walaupun masih diminta untuk menunggu hasil dari tim psikiatri forensik kepolisian, Ratih menilai perbuatan sang ibu kepada ketiga anaknya adalah bentuk manifestasi dari rasa frustasi dan putus asa.

"Saya mengidentifikasi ada perasaan keputusasaan, frustrasi, dan kemarahan yang sangat hebat pada dia. Tapi pertanyaannya marahnya sama siapa, sama anak-anaknya? Belum tentu," tutur Ratih.

Baca Juga: Bak Pegulat Profesional: Viral di Twitter Video Emak-Emak Barbar Sedang Gelut, Bapak-bapak Minggir Dulu!

Menurutnya, kemarahan yang selama ini dirasakan sang ibu hanya dipendam, bisa terhadap sang suami atau terhadap nasib yang selama ini tidak bisa diterima.

Kondisi suami dan kondisi ekonomi keluarga menjadi perhatian yang lebih dari pihak kepolisian saat mendalami faktor utama kesehatan mental sang ibu.

"Kalau saya baca dari berita orangnya tertutup. Mungkin juga mau minta tolong sama siapa. Karakteristik kepribadiannya seperti apa, kita enggak tahu, karena itu juga bisa berpengaruh terhadap bagaimana dia mengambil tindakan fatal seperti ini," tutur Ratih.

"Dia bilang, dengan membunuh akan membebaskan penderitaan anak-anaknya. Pertanyaannya penderitaan yang seperti apa, apakah memang dia secara sadar melakukannya atau punya pikiran ngawur? Tapi di sisi lain dia mengatakan, 'Saya nggak gila'," tutur Ratih.Psikolog berpendapat mengenai pembunuhan ibu muda terhadap ketiga anaknya

Ratih berharap pada dua anak yang terdampak agar pihak lain turut membantu penanganan dan proses pemulihan dan tidak memberatkan kondisi mereka. Menurutnya, tingkatan trauma kedua anak tersebut tidak dapat diperkirakan.

"Nomor satu dapat tempat berlindung dulu, mudah-mudahan mereka bisa berkembang dan bertumbuh dengan bagus dan sehat, mendapat penanganan psikologis dan terapi yang baik. Itu juga jadi doa dari kita semua agar anak-anak ini bisa sembuh dari trauma," ujar Ratih sebagaimana dikutip Malang Terkini dari laman Pikiran Rakyat.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah