3 Ekor Harimau Sumatera Mati Diduga Terkena Jerat di Kabupaten Aceh Timur

- 25 April 2022, 20:31 WIB
Ditemukan 3 harimau Sumatera yang termasuk satwa liar dilindungi ini mati di Kabupaten Aceh Timur diduga karena terkena jerat perangkap.
Ditemukan 3 harimau Sumatera yang termasuk satwa liar dilindungi ini mati di Kabupaten Aceh Timur diduga karena terkena jerat perangkap. /Weinko Andika/ANTARA FOTO


MALANG TERKINI – Ditemukan 3 ekor harimau Sumatera mati diduga terkena jerat di Kabupaten Aceh Timur oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Harimau Sumatera semakin berkurang setelah ditemukan 3 ekor lagi harimau Sumatera yang mati karena diduga terjerat di Kabupaten Aceh Timur.

Harimau Sumatera yang mati ini ditemukan oleh BKSDA di wilayah perkebunan HGU PT Aloer Timur, Kabupaten Aceh Timur.

Baca Juga: Selen, Harimau Putih Milik Alshad Ahmad yang Bikin Tiara Andini Kegirangan

Seperti dikutip dari Antaranews yang diunggah pada 25 April 2022 disebutkan bahwa ketiga harimau yang ditemukan mati itu diduga terkena jerat seperti dijelaskan oleh Agus Arianto, Kepala BKSDA Banda Aceh.

"Ketiga harimau tersebut ditemukan mati terkena jerat. Lokasi temuan di wilayah perkebunan HGU PT Aloer Timur di Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur,” ucap Agus Arianto.

Pihak BKSDA Aceh sudah memberangkatkan tim medisnya ke lokasi ditemukannya harimau Sumatera yang mati tersebut.

Tim medis dari BKSDA juga akan melakukan bedah bangkai atau nekropsi pada 3 harimau yang mati tersebut agar mengetahui ada atau tidaknya unsur kesengajaan.

Baca Juga: Daftar Bank Pelayanan Penukaran Uang Pecahan Kecil Selama Ramadhan di Gresik

Pihaknya benar-benar serius menangani kasus ini dan akan mengusut tuntas kejadian matinya 3 ekor harimau Sumatera ini dengan bekerja sama pihak penegak hukum.

"BKSDA Aceh mengutuk keras kejadian ini. Kami bekerja sama dengan pihak penegak hukum akan mengusut tuntas kematian tiga harimau tersebut apabila proses nekropsi ditemukan unsur kesengajaan,” ucap Agus Arianto.

Dalam penjelasannya Agus Arianto menyebutkan bahwa segala kejahatan yang menyebabkan kematian satwa liar dilindungi tersebut dapat dijerat sanksi pidana sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Menurut IUCN, lembaga konservasi internasional menjelaskan bahwa harimau Sumatera hanya ditemukan di pulau Sumatera saja dan jumlahnya pun semakin sedikit karena diambang kepunahan di alam liar.

Baca Juga: Wajib Coba 5 Game Ini Jika Ingin Skill Desain Meningkat, Salah Satunya WAVE

Untuk menjaga kelestarian harimau Sumatera, BKSDA Aceh menghimbau masyarakat untuk sama-sama habitat satwa yang ada dengan cara tidak merusak hutan.

Dengan adanya kesadaran masyarakat untuk tidak melukai, menangkap, membunuh, memelihara, memiliki, menyimpan dan memperjual belikan hewan yang dilindungi dalam kondisi hidup atau mati, maka kelestarian satwa liar akan dapat tercapai.

Selain itu tindakan-tindakan yang harus dihindari oleh masyarakat di sekitar daerah konservasi satwa liar yang dilindungi adalah dengan tidak memasang pagar listrik, racun, dan memasang jerat yang menyebabkan kematian satwa liar tersebut.

Ada sanksi pidana yang telah menunggu bagi perbuatan illegal tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Juga: Selain Komodo, Ternyata 6 Jenis Kucing Endemik Indonesia Ini Nyaris Punah

Menurut Agus Arianto, dukungan dan kesadaran dari masyarakat sangatlah diperlukan untuk memperjuangkan kelestarian satwa liar sehingga dapat terhindar dari kepunahan.

"Kami mengajak masyarakat mendukung penyelamatan harimau Sumatera. Dukungan ini merupakan upaya pelestarian satwa dilindungi di Provinsi Aceh,” ucap Agus Arianto.

Sehingga Agus Arianto berharap peristiwa ditemukannya 3 ekor harimau Sumatera yang mati terjerat seperti yang ada di Kabupaten Aceh Timur ini tidak akan terjadi lagi. ***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah