Tema dan Contoh Puisi HUT RI ke-77 dan Kemerdekaan dari Sastrawan Nasional, Dirgahayu Indonesia!

- 15 Agustus 2022, 10:13 WIB
Ilustrasi: Tema dan contoh puisi HUT RI ke-77 dan Kemerdekaan dari tokoh sastra nasional Indonesia.
Ilustrasi: Tema dan contoh puisi HUT RI ke-77 dan Kemerdekaan dari tokoh sastra nasional Indonesia. /Tangkapan Layar/Buku IPS Kelas 8 terbitan kemendikbud

MALANG TERKINI – Membuat dan membaca puisi tentang HUT RI ke-77 adalah salah satu cara masyarakat dalam merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sastrawan nasional telah menuliskan rasa dan pikiran tersebut dalam puisi-puisi bertema HUT RI. Karya sastra tersebut bercerita tentang perjuangan bangsa Indonesia meraih kemenangan.

Kini, ketika membaca kembali karya bertema kemerdekaan tersebut, maka akan tersampaikan segala perasaan, fikiran, dan kejadian yang sedang mereka alami.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Puisi HUT RI ke-77, Inspirasi dari Tokoh Nasional dalam Meraih Kemerdekaan Indonesia

Berikut Malang Terkini telah merangkum beberapa puisi HUT RI ke-77 dan Kemerdekaan dari para tokoh Sastrawan Indonesia:

17 Agustus oleh A.J Anwar.

Orang jahat selalu lebih kukuh dalam niat busuknya
Tak perlu banyak orang untuk merusak sebuah negara
Cukup beberapa koruptor untuk
menyikat ludes uang rakyat
Beberapa pejabat bebal menggagalkan pembangunan
Beberapa politisi memecah belah rakyat
Beberapa provokator licik untuk memicu kerusuhan
Beberapa orang fanatik membenturkan agama
Beberapa tangan terselubung merawat prasangka
Beberapa preman meresahkan masyarakat
Cukup "setitik nila merusakkan susu sebelanga"
Dan bahwa jumlah mereka melimpah, tak pernah cuma seberapa, maka negara hanya punya peluang terbuang
Dan Selamat Hari Kemerdekaan
saudara sebangsa
Selamat Hari Kemerdekaan
Mari berbaris membelanya! 

Dirgahayu Negeriku oleh Joeti.

Kami mencintaimu
Dengan ribuan gugusan
Pulau-pulaunya
Kami mencintaimu
Dengan jutaan
Keanekaragaman budayanya
Lahir di tanah ibu pertiwi
Dan akan tetap menjaga
Keindahan negeri
Hingga tulang belulang
Kami menyatu dengan
Tanah negeri ini 

Baca Juga: Pengertian Fotosintesis, Fungsi dan Proses Terjadinya pada Tumbuhan Secara Lengkap

Musium Perjuangan oleh Kuntowijoyo.

Susunan batu yang bulat bentuknya
berdiri kukuh menjaga senapan tua
peluru menggeletak di atas meja
menanti putusan pengunjungnya.
Aku tahu sudah, di dalamnya
tersimpan darah dan air mata kekasih
Aku tahu sudah, di bawahnya
terkubur kenangan dan impian
Aku tahu sudah, suatu kali
ibu-ibu direnggut cintanya
dan tak pernah kembali
Bukalah tutupnya
senapan akan kembali berbunyi
meneriakkan semboyan
Merdeka atau Mati.
Ingatlah, sesudah sebuah perang
selalu pertempuran yang baru
melawan dirimu. 

Mengenang oleh Yuliani Megantari.

Muak jadi budak

Mereka maju dengan penuh yakin

Menentang benteng besi bersama

Sembilan obor telah menancap di sudut- sudut bumi

Bumi yang telah basah

Ketika mereka bergegas

Di pintu pagi yang cemas

Aku hanya dapat menanti kabar dari langit dan bumi

Dentang jam berbunyi detik demi detik

Mereka telah pergi

Kembali pada cahaya, yang menjadi air

Mengalir pada muara yang tak pernah berbatas

Kembali pada api, tanah pijakan ibu pertiwi

Terbang ke atas langit tak berlapis yang menyatu bersama udara

Merongga dalam kekekalan

Bumi telah mencatat nama mereka

Pada sebuah puisi yang kurangkai ini

Dan terkenang menjadi dongeng anak negeri

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika kelas 8 halaman 52, Sebutkan Titik-titik yang Mempunyai Jarak Sama Terhadap Sumbu X

Merdeka Indonesiaku oleh Rodiyah Allahuan.

Hari ini … tujuh belas Agustus

Indonesia memperingati hari lahirnya

Gema merdeka dikumandangkan

Dari segala penjuru negeri ini

71 tahun silam …

Indonesia dijajah oleh kaum penjajah

Banyak darah ditumpahkan, nyawa dikorbankan

Demi untuk satu kata MERDEKA

Kini … Indonesia telah merdeka

Rakyat dapat tersenyum bangga

Sang saka merah putih berkibar sempurna

Mengudara di angkasa raya

Jayalah Negeriku

Makmurlah bangsaku

Kau tetap Indonesiaku

MERDEKA..MERDEKA..MERDEKA

Di Bawah Kibaran Merah Putih Aku tersimpuh oleh M. Taufiq

Di bawah kibaran merah putih

bayangnya berdansa dengan pasir yang kupijak

menekuk, meliuk, menggelora

Aku tersimpuh

di bawah naungan merah putih

yang enggan turun, enggan layu

setelah lama badai menghujamnya

Mencari pijakan, aku harus bangkit

menepis debu yang menggelayutiku

menebalkan lagi tapak kakiku

ini waktuku berdiri!

Tak lagi aku lengah, takkan

ini tanah bukan tanah tanpa darah

ia terhampar bukan tanpa tangis

terserak cecer tiap partikel mesiu di sana

Jika pada patahan waktu yang lalu

aku bersembunyi, berkarung

pada lipatan detik ini, aku bukanlah kemarin

aku adalah detik ini, aku akan menjadi esok

Aku terhuyung

memegang erat tiang merah putih

aku memanjat asa, memupuk tekad

Indonesia, pegang genggam beraniku! 

Baca Juga: PROFIL Irjen Ferdy Sambo, Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J: Umur, Asal, Suku, Keluarga, Karir, Pendidikan

Apa Kata Bung Hatta oleh Hati Nurahayu.

Banyak kata untuk negeri

Terjujur dari jiwa yang murni

Indonesia ada selalu di hati

Terucap pesan yang terpatri

Persatuan satu harus miliki

Jangan pudar karena dari para pembenci

Memecah belah negeri

Karena ingin kita dikuliti

Jatuh bangunnya negeri

Ingatlah selalu tertanam di diri

Bersatu padu selalu ada di jiwa kami

Penjajah pemecah belah takut kekuatan ini

Tanyaku Sederhana oleh Muhammad Sifak Almurtadho.

Aku adalah seribu tahun lalu

Mencoba melawan semua kalah dan luka untuk kubawa pergi

Merenggut semua kalimat asa untuk merdeka

Angkasa surya menopang semua deru ombak derita

Ringkus habis semuanya!

Tanpa ada orang yang tersisa

Semua tulisan-tulisan dari penyair terkenal ini

Adalah bukti nyata

Kalau dulu negara ini menelan jutaan jiwa

Sampai merdeka!

Saat ini, negara ini dijajah mati oleh pribumi sendiri

Bukannya benar pertanyaanku?

Sudahi semua pertikaian ini, atau merdeka dua kali?

Ringkus peristiwa!

Kita merdeka karena kita berbeda!

Baca Juga: Doa agar Hujan Berhenti dan Tidak Ada Petir, Cuaca Cerah Lagi Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artii

Hari merdeka oleh Irham Wahyu S.

Sorak gempita
Di hari Jumat, 17 Agustus 1945
Merdeka..
Merdeka..
Merdeka..
Teriak rakyat di penjuru Indonesia
Alhamdulillah…
Syukur…
Jawaban doa dari pejuang selama berabad-abad…
Bebas…
Tak terkekang…
Bangkit…
Geliat roda kehidupan bangsa…
Gelorakan jiwa…
Sucikan nurani…
Tebalkan tekad…
Untuk Negeri tercinta…
Terarah…
Terukur…
Lagu pembangunan
Demi kejayaan Indonesia

Kemerdekaan ini oleh Reyhandi.

Kemerdekaan ini adalah usaha
Usaha tanpa menyerah para pahlawan
Kemerdekaan ini adalah keringat
Yang setia mencucur ruah hingga habis
Kemerdekaan ini adalah lelah
Lelah yang setia menghantui
Kemerdekaan ini adalah darah
Karena berjuta ton darah raib untuk kemerdekaan, tergadai
Kemerdekaan ini adalah nyawa
Karena di indonesia ini beratus ratus tahun silam nyawa melayang
Semuanya untuk indonesia
Semuanya untuk senyum anak indonesia
Semuanya untuk masa depan indonesia yang lebih cerah.

Sekian kumpulan contoh puisi HUT RI ke-77 dari sastrawan nasional Indonesia.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah