Sedangkan Pertalite harga keekonomiannya telah mencapai Rp14.450 per liter. Sementara, harga Pertalite di SPBU saat ini Rp 7.650 per liter dan diprediksi akan naik menjadi Rp10.000 per liter.
Melihat banyaknya kecemasan di kalangan masyarakat, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution buka suara.
Baca Juga: Warga Jatim Pakai MyPertamina untuk Beli Pertalite Subsidi Mulai Kapan?
Pihaknya menjelaskan jika hal ini bisa diakali dengan menyalurkan BBM subsidi tepat sasaran, sesuai dengan regulasi Peraturan Presiden No. 191/2014 dan Surat Keputusan (SK) BPH Migas No. 4/2020.
"Dalam menyalurkan BBM subsidi ada aturannya, baik dari sisi kuota atau jumlah maupun dari sisi segmentasi penggunanya," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution.
"Saat ini, segmen pengguna Solar subsidi ini sudah diatur, sedangkan Pertalite segmentasi penggunanya masih terlalu luas. Sebagai badan usaha yang menjual Pertalite dan Solar, kami harus patuh, tepat sasaran dan tepat kuota dalam menyalurkan BBM yang disubsidi pemerintah," sambung Alfian Nasution.
Untuk itu, Pertamina pun mulai mengatur penerima BBM bersubsidi lewat kebijakan terbaru.
PT Pertamina menegaskan bahwa pendaftaran bagi pengguna BBM jenis Pertalite dan Solar Subsidi bisa dilakukan di website perusahaan.
Baca Juga: Cara Daftar Pertalite Subsidi Pakai MyPertamina Lengkap dengan Download Apk di HP Android
Baca Juga: Dirut PT Taspen Polisikan Kamaruddin Simajuntak, Buntut Tuduhan Pernikahan Gelap hingga Penelantaran Anak