Network
MALANG TERKINI - Siapa yang tak kenal sosok Ismail Marzuki, seorang komponis yang telah menciptakan banyak lagi-lagu indah bertemakan kebangsaan dan Keindonesiaan. Ia lahir di Jakarta, 11 Mei 1914. Namun di usianya yang ke 44 tahun beliau pergi meninggalkan kita untuk selamanya.
Ismail Marzuki memiliki ciri khas musik klasik, keroncong, musik tradisional hingga mars perjuangan. Sederet lagu lagu perjuangan telah diciptakan dan hingga kini tetap kita nyanyikan bersama.
Selain Gugur Bunga, beliau telah menciptakan lagu Rayuan Pulau Kelapa, Di Ambang Sore, Sepasang Mata Bola, Bandung Selatan diwaktu Malam, O Sarinah, Ibu Pertiwi hingga Indonesia Pusaka.
Atas semua karyanya itu kini nama Ismail Marzuki telah diabadikan dalam Pusat Seni Ismail Marzuki (TIM) yang merupakan pusat seni di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Lahir dari kalangan Betawi, sang Ayah bernama Marzuki karena itulah namanya Ismail Bin Marzuki. Sejak tiga bulan dilahirkan, Ismail telah ditinggalkan ibunya meninggal dunia. Ia hidup bersama sang Ayah dan Kakaknya Hamidah.
Sejak kecil jiwa Seni telah mengalir dalam dirinya. Di usianya yang ke 17 Ismail memulai karir bermusiknya dengan mengeluarkan lagu 'O Sarinah' pada tahun 1931. Tak lama kemudian di tahun 1936 dirinya bergabung dalam orkes musik lief java, ia bertugas sebagai pemain gitar, saxophone, serta harmonium pompa.
Tak lama kemudian pada tahun 1940 Ismail menikahi primadona cantik dari Bandung yang juga pemusik bernama Eulis Zuraidah. Kemudian keduanya mengadopsi keponakan dari Eulis. Pada masa penjajahan Jepang Ismail turut aktif dalam orkestra radio militer Jepang.
