Siapa Rasuna Said? Ini Profil dan Biodata Lengkap Pejuang Islam Perempuan yang Diabadikan jadi Nama Jalan

- 14 September 2022, 06:27 WIB
Siapa Rasuna Said?
Siapa Rasuna Said? /

MALANG TERKINI -  Rasuna Said menjadi Google Doodle hari ini, tepat di hari ulang tahunnya.

Siapa sebenarnya Rasuna Said hingga dibuat spesial oleh Google? Orang jadi penasaran dengan profil dan biodata lengkapnya.

Banyak yang penasaran dengannya, mulai soal profesi, perjuangan, pendidikan, orang tua, sejarah serat agama Rasuna Said.

 

Masyarakat umum biasanya hanya tahu jika namanya diabadikan menjadi nama jalan karena dia adalah palawan.

Baca Juga: Profil dan Biodata Effendi Simbolon yang Dilaporkan ke MKD Gegara Ucapan 'TNI Kayak Gerombolan'

Hajjah Rangkayo Rasuna Said adalah salah satu pejuang Islam perempuan yang memperjuangkan kemerdekaan dan juga keadilan bagi wanita Indonesia.

Sebagai seorang pejuang Islam perempuan, Rasuna Said, seperti halnya Kartini, memperjuangkan kesetaraan derajat perempuan dan persamaan hak antara pria dan wanita.

Dijuluki Singa Betina karena tulisan dan orasi yang sangat tajam serta kritis, Rasuna Said dipandang sangat berani melawan hegemoni Hindia Belanda di Sumatera Barat.

Apa saja fakta-fakta mengenai Rasuna Said yang hari ini pada 14 Desember 2022 dijadikan Google Doodle? Simak selengkapnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Jevo Batara, Anak Irjen Napoleon Bonaparte Anggota Polisi Tampan dan Berprestasi

Orang Tua, Tempat dan Tanggal Lahir

Rasuna Said dilahirkan pada 14 September 1910 di Desa Panyinggahan, Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Rasuna Said merupakan putri dari seorang bangsawan bernama Muhammad Said yang merupakan saudagar Minangkabau.

Diangkat Jadi Pahlawan dan Nama Jalan

Berkat kegigihan dan perjuangannya, Rasuna Said diangkat sebagai pahlawan Indonesia pada 13 Desember 1974 melalui Keputusan Presiden No 084/TK/Tahun 1974.

Baca Juga: Biodata Tasyi Athasyia, Dilengkapi dengan Akun Instagram, Nama Pasangan, Pendidikan, Usia, dan Karir

Namanya pun diabadikan sebagai sebuah nama Jalan Protokol di Kuningan, Jakarta Selatan dan di Padang, Sumatera Barat.

Riwayat Pendidikan Islam Sejak Kecil

Rasuna Said adalah seorang gadis yang mendapatkan pendidikan Islam sejak kecil. Sedari usia masih muda, dia bersekolah di Diniyah yang menggabungkan mata pelajaran Agama Islam dan umum.

Setelah menamatkan pendikan dasar, Ayah Rasuna Said mengirimkannya bersekolah di Pondok pesantren Ar-Rasyidiyah dan menjadi satu-satunya santri perempuan.

Tak hanya berhenti disitu, Rasuna Said pun kembali melanjutkan pendidikan Diniyah Putri hingga bertemu dengan Rahmah El Yunusiyyah yang merupakan salah satu tokoh gerakan reformis Islam nasionalis di Sumatera Barat.

Berprofesi Sebagai Guru dan Jurnalis

Rasuna Said adalah tokoh yang sangat memperhatikan kemajuan kaum perempuan. Dia sangat perihatin dengan nasib wanita yang masih sulit mendapatkan pendidikan.

Oleh karena itu, Rasuna Said memutuskan untuk menjadi guru Diniyah Putri dan mengajar santri putri sebanyak-banyaknya.

Akan tetapi pada 1930, Rasuna Said menyadari bahwa perjuangan kaum perempuan tak hanya bisa dilakukan lewat pendidikan dan mendirikan sekolah belaka.

Baca Juga: Profil dan Biodata Iwan Budi Prasetyo Paulus yang Diduga Tewas dengan Jasad Terbakar di Semarang

Perjuangan perempuan harus disertai perjuangan politik, oleh karena itu Rasuna Said mengawali karir politiknya sebagai penulis dan jurnalis serta bergabung dalam pergerakan kemerdekaan.

Dijuluki Singa Betina Karena Tulisan dan Orasi yang Berani

Pada 1935, Rasuna Said menjadi pemimpin redaksi sebuah majalah, Raya, yang menjadi acuan pergerakan kemerdekaan rakyat Sumatera Barat.

Tulisan-tulisan Rasuna Said yang berani, radikal, kritis dan tajam terhadap Pemerintah Hindia Belanda membuatnya dikenal sebagai Singa Betina.

Tak hanya itu, Rasuna Said pun sangat piawai dalam berorasi hingga terkena hukuman Speak Delict, yakni hukum Pemerintah Hindia Belanda terhadap mereka yang dianggap menyampaikan hujatan terhadap penguasa.

Baca Juga: 14 September 2022 Kalender Islam, Berapa Hijriah? Cek Selengkapnya!

Akibatnya, Polisi Rahasia Belanda (PID) mempersempit pergerakan Rasuna Said dan membredel majalah Raya sehingga dia pindah ke Medan, Sumatera Utara.

Perjuangan Kemerdekaan dan Partai Politik

Sebelum menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Raya, Rasuna Said tercatat bergabung dengan Sarekat Rakyat (SR) sebagai Sekretaris Cabang.

Kemudian, Rasuna Said bergabung dengan Soematra Thawalib dan mendirikan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI).

Profesi gurunya tak pernah dia tinggalkan, Rasuna Said mengajar di puluhan sekolah yang didirikan PERMI hingga ia mendirikan sekolah Islam Nasionalis pertama yakni Sekolah Thawalib di Padang.

Tercatat, Rasuna Said pun aktif di beberapa patai politik seperti Sarekat Rakyat yang kemudian menjadi Parpol, Sarekat Islam, hingga pada akhirnya memilih untuk menetap di Permi setelah resmi dinyatakan sebagai Parpol.

Baca Juga: Profil dan Biodata Frans Kaisiepo Terlengkap: Asal, Karir, Keluarga, sampai Peninggalan

Menikah dan Memiliki Seorang Putri

Tak banyak yang diketahui mengenai rumah tangganya, akan tetapi Rasuna Said memutuskan menikahi seorang pemuda pilihannya yang bernama Duski Samad pada 1929 dan memiliki seorang putri bernama Auda Zashkya.

Uniknya, Nyonya Auda Zashkya tinggal di Jakarta dan saat ini memiliki banyak keturunan cucu dan cicit dari beberapa orang anak yang dianugerahkan pada dirinya.***(Asahat Edi Rediko PS/Pikiran Rakyat)

Disclaimer: Berita ini pernah terbit di Pikiran Raktar dengan judul "7 Fakta Menarik Rasuna Said, Wanita Pejuang Kemerdekaan Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari Ini"

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah