Sebagai contoh terbaru, aksi Bjorka (salah satu nama akun peretas) berhasil mengungkapkan ke publik mengenai data pribadi beberapa petinggi negara.
Baca Juga: Profil dan Biodata Roger Federer, Perjalanan Karir sampai Pensiun
Bahkan, karena ulah Bjorka membuat pemerintah membentuk tim khusus untuk menangkap pelaku asli.
Teguh Aprianto, seorang pemuda yang dulunya juga mantan hacker menjelaskan hacker sebenarnya ada tiga jenis, yaitu black hat hacker, white hat hacker, grey hat hacker.
Black hat hacker dikenal dengan hacker yang melakukan kegiatan peretasan secara ilegal dan aksinya tentu sangat merugikan pihak yang diserang.
"Grey hat hacker ini yang abu-abu jadi dia main di dua sisi, jadi hari ini bisa bandel, besok bisa bener,” tutur Teguh.
Sementara white hat hacker jarang melakukan kegiatan peretasan bahkan ia tidak menyalah gunakan kemampuannya tersebut.
Biasanya para white hat hacker ini merupakan seorang cyber security yang direkrut oleh sebuah perusahaan untuk bertugas menjaga keamanan data perusahaan.
Oleh karenanya tujuan Teguh mendirikan komunitas ethical hacker adalah untuk mengajak para hacker dan mengubah citra hacker dengan memberikan edukasi positif.