Hoegeng Iman Santoso, Polisi Paling Jujur Menurut Gus Dur: Profil dan Biodata Lengkap dengan Usia dan Karir

- 16 Oktober 2022, 10:11 WIB
Hoegeng Iman Santoso,berikut profil dan biodata lengkapnya dari usia hingga karir.
Hoegeng Iman Santoso,berikut profil dan biodata lengkapnya dari usia hingga karir. /tangkap layar/ YouTube @Najwa Shihab

MALANG TERKINI – Jenderal Polisi (Purn.) Hoegeng Iman Santoso merupakan salah satu perwira tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Banyak yang ingin mengetahui profil dan biodata Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso yang dianggap sebagai polisi paling jujur menurut Gus Dur, mantan presiden RI.

Banyak pula yang mencari informasi seputar profil dan biodata meliputi usia, agama, hingga perjalanan karirnya.

Baca Juga: Siapa Polisi Hoegeng Iman Santoso? Kapolri Kelima RI, Profil dan Biodata Lengkap dengan Usia, Hobi dan Karir

Hoegeng, nama sapaan dari Jenderal Polisi (Purn.) Hoegeng Iman Santoso sangat terkenal dengan sikap pemberani dan jujur seluruh Indonesia.’

Oleh karena ketidakinginannya Hoegeng memakai fasilitas negara dan jujur atas tindakannya ini Gus Dur mengumpamakan kejujuran polisi hanya pada polisi tidur, patung polisi dan Hoegeng.

Sayangnya saat menjadi Kapolri, Hoegeng masuk dalam Kapolri dengan masa jabatan yang paling singkat yaitu mulai tahun 1968 hingga 1971.

Nama Hoegeng sampai sekarang diabadikan sebagai salah satu Rumah Sakit Bhayangkara di Mamuju dengan nama Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso.

Baca Juga: Biodata Asma Nadia, Penulis Novel Best Seller, Profil Lengkap: Suami, Anak, Tanggal Lahir, dan Umur

Selain itu pria asal Pekalongan ini namanya diabadikan pula sebagai nama stadion sepakbola dengan nama Stadion Jenderal Hoegeng.

Profil

Hoegeng lahir di Pekalongan pada 14 Oktober 1921 yang dilahirkan dengan nama Iman Santoso sedangkan karena saat kecil postur tubuhnya yang gemuk, ia dipanggil dengan sebutan bugel, menjadi bugeng dan kemudian hugeng yang berarti gemuk.

Hoegoeng terlahir dari pasangan Soekarjo Kario Hatmodjo seorang jaksa dan Oemi Kalsoem, yang memiliki 2 orang adik perempuan Titi Soedjati dan Soedjatmi.

Baca Juga: Rizky Billar Hapus Instagram, Simak Profil dan Biodata Lengkapnya: Umur, Karir, Bisnis hingga Orang Tua

Cita-cita Hoegeng ingin menjadi polisi karena Ating Natadikusumah, teman ayahnya yang saat itu menjadi Kepala Kepolisian di Pekalongan mempengaruhi pemikirannya.

Pendidikan
Hoegeng bersekolah di Hollandsch-Inlandsche School (HIS; sekolah dasar) Pekalongan kemudian lulus tahun 1934.

Selanjutnya masuk di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO; sekolah menengah pertama) kemudian 1937 lulus dan pindah ke Yogyakarta.

Baca Juga: Biodata Nicholas Sean, Profil Putra Sulung dari Ahok, Lengkap: Umur, Akun Ig, Tanggal Lahir, dan Kuliah

Di Yogyakarta ia masuk di Algemene Middelbare School (AMS; sekolah menengah atas) jurusan bahasa dan sastra Barat.

Setelah lulus AMS ia pindah ke Batavia dan nmelanjutkan studinya di Rechtshoogeschool te Batavia (RHS; perguruan tinggi hukum).

Pada bulan Maret 1942, Jepang menduduki Hindia Belanda dan militer Jepang menutup RHS, Hoegeng terpaksa kembali ke Pekalongan.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Irjen Toni Harmanto Kapolda Jatim Baru: Umur, Pendidikan hingga Perjalan Karir

Saat bekerja di stasiun, Hoegeng mencoba mendaftar ke pembukaan kursus polisi di Pekalongan dan akhirnya diterima menjadi salah satu anggota kepolisian setelah menyisihkan 120 pelamar lainnya.

Karir

Sewaktu pendudukan Jepang, Hoegeng mengikuti latihan kemiliteran Nippon di tahun 1942 dan Koto Keisatsu Ka I-Kai di tahun 1943.

Pada tahun 1944 ia diangkat menjadi Wakil Kepala Polisi Seksi II Jomblang Semarang, pernah pula menjadi Komandan Polisi Tentara Laut Jawa Tengah di tahun 1945-1946.

Selanjutnya Hoegeng mengikuti pendidikan Polisi Akademi, setelah itu bekerja di bagian Purel, Jawatan Kepolisian Negara.

Baca Juga: Profil Irjen Pol Midi Siswoko Naik Pangkat Jabat Kapolda Maluku Utara, Irjen Risyapudin Jadi Koorsahli Kapolri 

Tahun 1950, Hoegeng mengikuti Kursus Orientasi di Provost Marshal General School pada Military Police School Port Gordon, Georgia, Amerika Serikat.

Setelah lulus di tahun 1952 Hoegeng menjadi Kepala DPKN Kantor Polisi Jawa Timur di Surabaya, kemudian menjadi Kepala Bagian Reserse Kriminil Kantor Polisi Sumatra Utara di Medan.

Tahun 1959, mengikuti Pendidikan Brimob dan menjadi Staf Direktorat II Mabes Kepolisian Negara bahkan pernah menduduki jabatan Menteri Sekretaris Kabinet Inti tahun 1966.

Baca Juga: Shin Min Ah, Profil Aktris dan Model Korea Selatan Pemeran Yoon Hye Jin di Hometown Cha Cha Cha

Seiring dengan kepindahannya ke markas kepolisian negara, karirnya terus meroket, ia menjadi Deputi Operasi Pangak dan Deputi Men/Pangak Urusan Operasi.

Tepatnya pada 5 Mei 1968 Hoegeng diangkat menjadi Kepala Kepolisian Negara, yang kemudian diganti nama menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

Ia menjadi Kapolri kelima di Indonesia menggantikan Soetjipto Joedodihardjo, hingga akhir masa jabatannya pada 2 Oktober 1971 digantikan Drs. Mohamad Hasan.

Baca Juga: Profil dan Biodata Happy Asmara, Lengkap: Umur, Asal, Keluarga, Pendidikan, Pacar, Karir, Prestasi

Saat menjabat sebagai Kapolri, Hoegeng Iman Santoso melakukan berbagai pembenahan yang menyangkut struktur organisasi tingkat Mabes Polri.

Hasilnya membuat struktur organisasi yang baru itu lebih bersifat dinamis dan komunikatif untuk dapat diterapkan sebagaimana fungsinya.

Hobi

Hoegeng memiliki hobi bercocok tanam, ia lebih suka menghabiskan waktunya berkebun di kebunnya yang kecil di seputaran Jonggol, Bogor.

Selain itu, ia juga memiliki hobi melukis, sebuah hobi yang sudah dilakukan sejak masih muda dengan gaya lukisannya cenderung naturalis.

Awalnya Hoegeng gemar melukis potret manusia, namun kemudian lebih sering melukis pemandangan dan bunga.

Baca Juga: Profil dan Biodata Bunda Corla Ratu Jreng: Umur, Asal, Pekerjaan, Masa Muda, Suami, TikTok, Instagram

Saat masih menjabat sebagai seorang Kapolri, ia tidak mau menjual lukisannya tapi setelah pensiun, ia bersedia menjual karyanya untuk kepentingan pribadi ataupun sosial.

Wafat

Hoegeng wafat pada usia 82 tahun tepatnya 14 Juli 2004 dan dimakamkan di Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Giri Tama, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Itulah profil Hoegeng Imam Santoso, menurut Gus Dur sebagai polisi paling jujur lengkap dengan biodata termasuk usia, agama, hobi dan perjalanan karir.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x