Dalam hal politik, Moh. Yamin juga pernah melakukan hal yang sempat menjadi kontroversi, seperti saat menjabat sebagai Menteri Kehakiman, ia membebaskan 950 tahanan politik yang dipenjara tanpa proses pengadilan dan juga grasi maupun remisi.
Tahana tersebut dicap komunis atau sosialis. Atas keputusannya itu, ia sempat dikritik banyak anggota DPR.
Namun Yamin berani bertanggung jawab atas pilihan tersebut. Selain itu, saat menjadi Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan, ia banyak mendorong pendirian universitas.
Yamin meminta banyaknya pendirian universitas negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. Perguruan tinggi yang pernah ia dirikan ialah Universitas Andalas di Padang, Sumatera Barat dan Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung, Jawa Barat.
Moh. Yamin menikah dengan Raden Ajeng Siti Sundari pada tahun 1937. Sang istri merupakan seorang putri bangsawan dari Kadilangu, Demak Jawa Tengah.
Dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai satu anak laki-laki bernama Dang Rahadian Sinayangsih Yamin.
Sang anak menikah pada tahun 1969 dengan Gusti Raden Ayu Retno Satuti yang merupakan putri tertua dari mangkunegoro VIII.
Baca Juga: Profil Rishi Sunak, PM Inggris dan Biodata Lengkapnya termasuk Sumber Kekayaan, dan Pendidikan
Moh. Yamin wafat pada tanggal 17 Oktober 1962. Ia meninggal saat menjabat sebagai Menteri penerangan. Ia wafat saat di Jakarta dan dimakamkan di desa Talawi, Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat.