Romo Franz Magnis Suseno Saksi Meringankan di Sidang Bharada E: Profil, Biodata Umur, Agama, Asal Negara

- 27 Desember 2022, 09:38 WIB
Profil dan biodata dari Romo Franz Magnis Suseno saksi Bharada E lengkap dengan umur, agama, asal negara dan karir
Profil dan biodata dari Romo Franz Magnis Suseno saksi Bharada E lengkap dengan umur, agama, asal negara dan karir /Twitter/Muhammadiyah

MALANG TERKINI – Romo Franz Magnis Suseno adalah guru besar emeritus sekaligus sosiolog yang mengajarkan ilmu filsafat di bidang moral dan etika.

Tokoh ilmu filsafat ini mencuat ke permukaan ketika diminta menjadi saksi ahli yang meringankan hukuman untuk Bharada Richard Elizer atau Bharada E dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.

Publik pun menyoroti latar belakang dari sosiolog ini dan ingin mengetahui lebih dalam baik profil maupun biodata dirinya.

 Baca Juga: Profil Biodata Macaulay Culkin, Pemeran Kevin McCallister dalam Film Home Alone

Pria bernama lengkap R.P. Prof. Dr. Franz Magnis Suseno SJ merupakan salah satu pastor Gereja Katolik, budayawan, cendekiawan, guru besar filsafat sekaligus seorang anggota Ordo Serikat Jesus.

Pria yang biasa disapa dengan Romo Franz Magnis ini mengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta, mengajar filsafat yang fokus di bidang filsafat moral dan etika.

Profil Franz Magnis Suseno 

Pria yang lahir pada tanggal 26 Mei 1936 ini bukan asli Indonesia, melainkan berasal dari daerah Eckersdorf tempat yang dulu menjadi wilayah Jerman namun sekarang masuk bagian dari negara Polandia.

Ia lahir dengan nama Franz Graf von Magnis, berasal dari pasangan asli Jerman Ferdinand Graf von Magnis dan Maria Anna Gräfin von Magnis né Prinzessin zu Löwenstein.

Baca Juga: Profil Biodata Chef Arnold, Ganti Posisi Juri MasterChef Indonesia Season 10 : Umur, Asal, Karir hingga Akun I 

Pada tahun 1955 setelah menyelesaikan gymnasium di Kolese Yesuit di St. Blasien 1955, ia masuk Ordo Serikat Yesus (Yesuit).

Setelah menyelesaikan studi filsafatnya di Pullach, pada tahun 1961 Franz Magnis memutuskan untuk pindah ke Indonesia.

Romo Franz Magnis Suseno masuk dan menetap di Indonesia

Tujuannya pindah ke Indonesia karena ia ingin belajar bahasa Jawa dan bahasa Indonesia di Girisonta, Jawa Tengah.

Di Indonesia sejak 1969 ia telah menjadi dosen tetap dan guru besar emeritus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara di Jakarta yang memberi kuliah tentang etika dan filsafat politik.

Tak hanya itu Romo Franz Magnis Suseno juga berhasil menduduki jajaran eksekutif di Sekola Tinggi Filsafat Diryakarya sebagai sekretaris.

Baca Juga: Profil Biodata Laura Basuki Pemeran Natalie di Film Cek Toko Sebelah 2: Umur, Tinggi hingga Prestasi  

Ilmu filsafat, teologi dan teori politik ia pelajari di Pullach, München dan Yogyakarta, saat mengambil gelar doktorat dalam filsafat 1973 ia peroleh dari Universitas München dan dipromosikan dengan disertasi tentang Karl Marx.

Mulai tahun 1975 ia mengajar di Universitas Indonesia dan kemudian di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung selama sembilan tahun.

Sejak tahun 1977 akhirnya ia memperoleh kewarganegaraan Indonesia dan sejak itu menamakan dirinya sebagai Franz Magnis Suseno.

Baca Juga: Profil Biodata Macaulay Culkin, Pemeran Kevin McCallister dalam Film Home Alone 

Karya dan pemikiran Romo Franz Magnis Suseno 

Telah banyak sekali karya dan pemikiran yang telah dituangkannya dalam berbagai momen termasuk berbagai bukunya.

Beberapa diantaranya adalah buku berjudul 'Etika Politik' hingga 'Pemikiran Karl Marx' yang cukup popular dan buku Etika Jawa terbitan Gramedia tahun 2008.

Franz Magnis Suseno mengeluarkan pendapatnya yang kemudian menjadi sebuah teori, bahwa Indonesia hanya dapat bersatu, bila keanekaragaman yang menjadi kenyataan sosial dihormati.

Baca Juga: Profil dan Biodata Chef Juna Juri MasterChef Season 10, Meleleh jika Bersama Citra Anindya 

Penjelasannya yaitu penegakan kesatuan Indonesia bukan hendak menghilangkan identitas tetap komponen bangsa, melainkan diharapkan agar semuanya dapat merasakan menjadi warga Indonesia tanpa merasa terasing.

Pria pemeluk agama Katolik ini dikenal tidak hanya sebagai tokoh lintas agama dan rohaniawan saja melainkan sangat aktif memperjuangkan toleransi, demokrasi, dan hak-hak asasi manusia.

Telah banyak sekali karya dan pemikirannya dinilai melebihi tema-tema akademis filsafat, menjangkau masalah paling mendesak.

Masalah sosial yang disoroti Franz Magnis Suseno seperti ancaman komunisme, konflik etnis, krisis kebangsaan, radikalisme agama, penggusuran, dan berbagai masalah kemanusiaan lainnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Egy Maulana Vikri, Pencetak Gol Terbanyak Tim Indonesia di Piala AFF 2022

Romo Franz Magnis Suseno Jadi Saksi Ahli Bharada E

Di sebuah kesempatan Romo Franz Magnis pernah angkat suara tentang berbagai faktor yang dapat meringankan hukuman untuk Bharada E dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.

Selanjutnya ia dihadirkan sebagai saksi ahli meringankan bagi terdakwa Bharada E pada hari Senin, 26 Desember 2022.

Dalam sidang tersebut Romo Franz Magnis Suseno dihadirkan sebagai saksi ahli etika filsafat moral yang dipertanyakan oleh pengacara Elizer, Ronny Talapessy tentang berbagai unsur yang dapat meringankan kliennya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Egy Maulana Vikri, Pencetak Gol Terbanyak Tim Indonesia di Piala AFF 2022  

Romo Franz Magnis menjelaskan bahwa Bharada E diperintahkan oleh atasannya, Ferdy Sambo yang memiliki pangkat jauh lebih tinggi di atasnya.

Guru besar emeritus ini menjelaskan bahwa ada budaya ‘laksanakan’ yang harus dan tidak boleh tidak ditaati oleh Bharada E yang tercatat pangkatnya jauh lebih rendah.

Lebih lanjut Romo Franz Magnis Suseno menguraikan bahwa saat itu Eliezer berada dalam situasi yang menegangkan dan membingungkan sehingga tak punya waktu untuk mempertimbangkan secara matang.

Baca Juga: Profil Biodata Egy Maulana Vikri, Lengkap: Umur, Pasangan, Prestasi, Klub, sampai Akun Instagram IG 

Ia dituntut untuk mengambil keputusan dalam waktu yang sangat pendek dan harus bereaksi sehingga itu menjadi faktor kedua yang dapat meringankan hukuman Bharada Eleizer.

Romo Franz Magnis juga berbicara soal situasi ketika atasan memberi perintah untuk menembak hanya di dalam pertempuran militer dan perintah ‘tembak’ harus dilaksanakan secara total.

Jika seorang atasan polisi memberi perintah 'tembak', dan perintah itu tidak total maka sama sekali tidak masuk akal.

"Tambahan satu poin, dalam kepolisian seperti di dalam situasi pertempuran militer di dalam kepolisian memang bisa ada situasi di mana atasan memberi perintah tembak itu di dalam segala profesi lain tidak ada itu. Jadi bahwa seorang atasan polisi memberi perintah tembak itu tidak total sama sekali tidak masuk akal, " ucap Romo Franz Magnis Suseno.

Baca Juga: Profil Biodata Ramadhan Sananta Timnas Indonesia di Piala AFF 2022: dari Umur, Akun IG, Perjalanan Karir 

Biodata Romo Franz Magnis Suseno

Nama lahir: Maria Franz Ferdinand Graf von Magnis
Tanggal Lahir: 26 Mei 1936
Umur: 86 (tahun 2022)
Asal: Eckersdorf, Silesia, Jerman (kini Bożków, Nowa Ruda, Polandia)
Kewarganegaraan: Indonesia
Profesi: Guru Besar emeritus

Itulah profil dan biodata Romo Franz Magnis Suseno yang hadir sebagai saksi meringankan di sidang Bharada E, lengkap dengan umur, asal, dan profesi.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah