MALANG TERKINI - Seiring turunnya imbal hasil obligasi AS, nilai kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank melorot sejak perdagangan dibuka pada Kamis, 9 Maret 2023.
Saat ini, rupiah babak belur di 0,13 persen atau di poin ke 19 pada posisi Rp15.457 terhadap dolar AS dibandingkan sebelumnya yang ditutup Rp15.438 per dolar.
Dilansir Malang Terkini dari Antara, analis DCFX Futures Lukman Leong Menyampaikan bahwa, imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun terpleset 5,047 persen dan 10 tahun ke 3,974 persen.
"Rupiah diperkirakan berpotensi rebound oleh imbal hasil obligasi AS yang mulai turun," tuturnya.
Tetapi, rebound nanti terbatas. Para investor lebih banyak menanti data penting pada esoknya yaitu Non Farm Payroll yang diprediksi bakal kembali kuat.
Rentetan data ekonomi AS yang kuat dari minggu-minggu sebelumnya, menunjukkan tekanan inflasi yang berkepanjangan.
Wall Street ditutup beragam
Indeks wall street beragam pada akhir perdagangan Rabu, (Kamis WIB) karena investor berkutat pada pernyataan Jerome Powell selaku ketua The Fed menjelang laporan tenaga kerja dan inflasi akan datang yang diprediksi menentukan jalur menanjak suku bunga bank di masa depan.
Baca Juga: Apa itu ATG? Aplikasi Robot Trading yang Menyeret Wahyu Kenzo Pada Kasus Investasi Bodong