Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023: Sejarah dan Tokoh-Tokoh di Baliknya

- 20 Mei 2023, 11:15 WIB
20 Mei Hari Kebangkitan Nasional
20 Mei Hari Kebangkitan Nasional /Unsplash/ Nick Agus Arya

MALANG TERKINI – Hari Kebangkitan Nasional di Indonesia diperingati pada tanggal 20 Mei setiap tahun. Gerakan ini dimulai pada 20 Mei 1908 dengan ditandai berdirinya organisasi Budi Utomo atau Boedi Oetomo (artinya Filsafat Utama) yang dibentuk oleh para pemuda.

Sebagai sebuah organisasi, kala itu Budi Utomo berhasil membangkitkan kesadaran persatuan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

Adanya peringatan Hari Kebangkitan Nasional merupakan sebuah momentum untuk mengenang perjuangan para pejuang kemerdekaan, yang tanpanya Indonesia tidak akan mencapai kemerdekaan.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN, Kelas 8 Halaman 76 Tabel 4 1: Kebangkitan Nasional

Selain itu, perayaan Hari Kebangkitan Nasional juga untuk menghidupkan kembali dan membangkitkan kembali pemikiran, perasaan, cita-cita dan prinsip kebangsaan di kalangan masyarakat Indonesia di seluruh negeri.

Dalam masyarakat modern, Hari Kebangkitan Nasional juga menekankan generasi sekarang untuk bersatu melawan korupsi, kejahatan, pengaruh Barat yang berbahaya dan mengambil langkah untuk membuat negara menonjol di semua bidang, dan merasa bangga bahwa mereka adalah bangsa Indonesia.

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sadar akan Identitas unik dan rasa kebebasan dari perbudakan penjajah Belanda, para elit membentuk organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Ini adalah awal dari peluncuran resmi pertama gerakan kemerdekaan yang memberikan momentum lebih lanjut untuk kemerdekaan bangsa.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 8 Halaman 93, Uji Kompetensi 4 Membahas tentang Semangat Kebangkitan Nasional 1908

Secara bertahap, selama tahun 1920-an dan 30-an, kelompok elit kecil ini mulai mengartikulasikan kebangkitan anti-kolonialisme dan kesadaran nasional. Meskipun Budi Utomo resmi dibubarkan pada tahun 1935, namun hal itu menandai gerakan kemerdekaan nasionalis pertama di Indonesia. Gagasan kemerdekaan dan pemerintahan sendiri tersebar luas dan jauh, yang menyatukan bangsa Indonesia dengan tujuan yang sama.

Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia berhasil mendeklarasikan kemerdekaannya dari belenggu penjajahan Belanda. Namun hal itu mendapat tentangan dari Pemerintah Belanda dalam bentuk konflik bersenjata dan perjuangan diplomatik dengan penduduk setempat dari tahun 1945 hingga 1949. Namun, pemberontakan yang meningkat memaksa Belanda, untuk secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1948, lahirnya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei, secara resmi diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Hari lahir perhimpunan Budi Utomo ini, dianggap sebagai langkah awal perjuangan bangsa Indonesia, dalam melahirkan semangat kebangsaan.

Sebagai tanda penghormatan terhadap Kebangkitan Nasional Indonesia, pemerintah meresmikan gedung yang berkaitan dengan kelahiran Budi Utomo menjadi sebuah museum. Gedung tersebut terdiri dari empat museum yang berbeda, namun kemudian pada tanggal 7 Februari 1984 keempat museum tersebut digabung menjadi Museum Kebangkitan Nasional.

Baca Juga: Kebangkitan Tottenham Hotspur, Rodrigo Bentacur Dipercaya Mampu Pacu The Lilywhites

Sebelum bangunan ini diresmikan oleh Pemerintah menjadi sebuah museum, dahulu bangunan ini adalah sebuah sekolah yang didirikan oleh Belanda dengan nama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen yang disingkat dengan nama STOVIA atau Sekolah Dokter Bumiputra.

Tokoh di balik Hari Kebangkitan Nasional

Tokoh yang berperan dalam Kebangkitan Nasional di Indonesia diantaranya adalah dr. Soetomo, dr. Wahidin Soedirohoesodo, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, RM. Soewardi Soerjaningrat, dan Dr. Douwes Dekker.

Mereka adalah para pendiri organisasi Budi Utomo, yang dianggap memiliki andil besar terhadap bangkitnya semangat pergerakan nasional di Indonesia.

Baca Juga: Apa Makna dari Peristiwa Kebangkitan Nasional? Memiliki Arti Penting

Walaupun sebelum Budi Utomo didirikan sudah banyak organisasi pergerakan lainnya, Namun Budi Utomo dibentuk dengan tujuan sebagai suatu badan perhimpunan pertama secara modern dan dengan maksud yang modern. Perhimpunan ini memiliki tujuan di semua aspek hidup, serta penghidupan dalam arti yang seluas-luasnya, kultural dan sosial, serta untuk mempertinggi derajat kebangsaan.

Latar belakang lahirnya Hari Kebangkitan Nasional di Indonesia adalah adanya kesadaran dari sebuah bangsa yang sedang dijajah oleh Belanda, hidup dalam penderitaan dan kebodohan. Kondisi ini tercetus akibat pengaruh sistem kolonialisme yang berusaha membodohi bangsa jajahannya.

Sadar akan hal tersebut, Dr. Soetomo dan kawan-kawan, tergerak melakukan perubahan untuk membangun himpunan di kalangan pelajar. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk mengejar ketertinggalan serta membakar semangat kebangkitan, dan perjuangan demi mencapai kemerdekaan Indonesia.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x