Baca Juga: Profil dan Biodata Thoriqul Haq, Bupati Lumajang Giat Pantau Erupsi Semeru
Dalam hal kesehatan, Dinas Kesehatan Jatim telah mengerahkan tim dan membawa obat-obatan ke dua titik, yaitu Candipuro dan Pronojiwo.
Mereka telah menyiapkan pos kesehatan di tempat-tempat pengungsian, melakukan penilaian kesehatan secara cepat (Rapid Health Assessment), menyiagakan tim dokter dan perawat, serta menyediakan perahu karet untuk keperluan evakuasi.
Gubernur Khofifah memastikan bahwa semua tim telah dikerahkan ke lapangan di bawah kepemimpinan Kepala BPBD Jatim, yang secara ex officio dijabat oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Adhy Karyono.
Baca Juga: Jepang Mewaspadai Terjadinya Tsunami Akibat Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Hari Ini
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 571 jiwa mengungsi di beberapa titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Lumajang, antara lain di Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, Komunitas Rumah Wani Gosong Desa Jarit, Balai Desa Tambakrejo, Balai Desa Pronojiwo, dan rumah warga di Patung Salak.
Gubernur Khofifah juga menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pangan warga yang mengungsi, Tagana Jatim telah mendirikan dapur umum di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Sebanyak 60 relawan yang terdiri dari Tagana, Kampung Siaga Bencana, dan aparat desa telah diterjunkan untuk mendampingi dan membantu warga yang berada di pengungsian.
Bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Lumajang, telah menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.