Network
MALANG TERKINI - Kepolisian Resor Bogor telah menetapkan seorang guru spiritual dengan inisial AN (51) sebagai tersangka setelah tiga pasiennya, MDR (20), A (25), dan B (25), tewas tenggelam di sebuah situ di Desa Tegallega, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, menyatakan, pihaknya telah meningkatkan ke penyidikan dan sudah ada yang ditetapkan tersangka atas nama AN (51).
Karena dia yang membawa korban ke danau. AN dikenakan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kerugian bagi orang lain.
Baca Juga: Dua Orang Tewas Akibat Longsor TPT Rel Kereta Api di Empang Bogor, 4 Orang Masih Tertimbun
Tersangka AN saat ini ditahan di Mapolres Cibinong, Kabupaten Bogor, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kasat Reserse Kriminal Polres Bogor, AKP Yohannes Redhoi Sigiro, mengungkapkan bahwa AN mengaku telah membuka praktik pengobatan alternatif sejak tahun 2005.
Sigiro menjelaskan bahwa selama membuka praktik pengobatan alternatif tersebut, tidak ada korban jiwa kecuali tiga pasien yang tewas tenggelam di situ.
"Memang background-nya masih kami dalami. Masih dalam pemeriksaan intensif saat ini," kata Sigiro seperti dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Kronologi Pembacokan Siswa SMK Bina Warga di Pomad Bogor, Korban Meninggal Dunia
Sebelumnya, Kapolsek Cigudeg Polres Bogor, Kompol Wagiman, menjelaskan bahwa kejadian tenggelamnya tiga pria tersebut terjadi pada Kamis, 13 Juli 2023 malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Menurutnya, para korban awalnya ingin melakukan ritual pengobatan alternatif dengan berendam di danau yang didampingi oleh enam orang dari pihak pengobatan alternatif.
"Waktu itu dilakukan pengobatan secara spiritual oleh seorang ustaz di danau tersebut dengan cara ditenggelamkan sebanyak tujuh kali," ujar Wagiman.
Namun, dalam proses tersebut, ketiga pasien justru tenggelam, dan para pendamping berhasil menyelamatkan diri.
Baca Juga: Kronologi 116 Mahasiswa IPB Terjerat Dugaan Penipuan Pinjol Diungkap Wakapolresta Bogor Kota
Kasus ini masih terus dalam penyelidikan, dan polisi sedang mendalami latar belakang kejadian ini melalui pemeriksaan yang intensif. Penyidikan lebih lanjut dilakukan untuk mengungkap semua fakta terkait kejadian tragis ini.
Pemerintah setempat dan aparat kepolisian berharap agar masyarakat berhati-hati dalam mencari pengobatan alternatif dan selalu memastikan keselamatan mereka.
Kejadian ini menjadi peringatan bahwa pengobatan alternatif harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan di bawah pengawasan yang kompeten.***
