Viral di Medsos: Kisah Gadis Penjual Peyek Merangkak yang Menginspirasi di Surabaya

- 20 Juli 2023, 20:54 WIB
Viral di Medsos: Kisah Gadis Penjual Peyek sambil Merangkak yang Menginspirasi di Surabaya
Viral di Medsos: Kisah Gadis Penjual Peyek sambil Merangkak yang Menginspirasi di Surabaya /ANTARA

MALANG TERKINI - Kisah seorang gadis bernama Cyntya Afrianti Amala (17) dari Kendangsari, Surabaya, yang berjualan peyek sambil merangkak, telah menjadi viral di media sosial (medsos).

Video yang menggambarkan perjuangan dan ketabahan Cyntya ini menarik perhatian banyak orang di platform seperti TikTok.

Cyntya, saat diwawancarai oleh wartawan di Surabaya, menceritakan bahwa video tersebut diambil sekitar bulan Maret 2023 di sekitar RSUD dr. Soetomo Surabaya. Video tersebut diambil oleh seseorang dari komunitas sosial.

Sebelumnya, video tersebut juga viral di TikTok, di mana Cyntya terlihat merangkak di pinggir jalan raya sambil berjualan peyek yang digantungkan di lehernya.

Baca Juga: Doa Minta Rezeki Tak Terduga Saat Mengalami Kesulitan Ekonomi, Berikut Saran Penting yang Perlu Dilakukan

Video tersebut memicu empati dan simpati dari banyak orang yang menuliskan narasi tentang kepedihan melihat usahanya.

Menurut Cyntya, komunitas tersebut menawarkan bantuannya untuk membantu keluarganya. Dengan memviralkan kisahnya melalui media sosial, mereka berharap dapat mengumpulkan bantuan dan dukungan dari masyarakat.

Ibunda Cyntya, Sumiyati (47), mengungkapkan kepedihannya saat melihat video anaknya yang viral di medsos, di mana Cyntya harus merangkak saat berjualan peyek di pinggir jalan raya.

Sumiyati merasa bahwa video tersebut terlalu dramatis dan berlebihan, namun dia juga mengucapkan permohonan maaf atas viralnya video tersebut.

Baca Juga: Viral! Pengendara Motor Ugal-Ugalan di Jalan Ijen Kota Malang

Cyntya dan keluarganya merupakan warga asli Mojokerto, dan sekitar 12 tahun lalu, mereka memutuskan untuk tinggal di Kendangsari, Surabaya. Meski sudah lama tinggal di Surabaya, Sumiyati tidak ingin pindah ke KK Surabaya karena belum memiliki rumah sendiri dan tinggal di indekos.

Cyntya menghadapi kesulitan untuk diterima di SMA Negeri karena belum satu tahun masuk KK Surabaya. Namun, ia ditawari untuk bersekolah di PKBM paket C pada Januari 2023. Meskipun awalnya menolak, Cyntya akhirnya bersedia untuk sekolah dan mengejar Paket C.

Melihat kondisi suaminya yang sakit dan memerlukan biaya pengobatan, Sumiyati akhirnya memutuskan untuk pindah KK dan KTP Surabaya, dengan bantuan alamat saudaranya di Jalan Kendangsari Gang Lebar No 102B. Dalam prosesnya, bantuan tebus ijazah SMP Cyntya telah diajukan kepada Baznas Surabaya pada November 2022.

Kisah Cyntya yang mengharukan dan menginspirasi ini telah menarik perhatian banyak orang, termasuk pemerintah Kota Surabaya yang memberikan sejumlah intervensi kepada keluarganya, seperti bantuan tebus ijazah SMP.

Baca Juga: Viral Penjual Rujak Kristal Berwajah Cantik, Berikut Fakta Mengenai Hasil Jualannya

Semoga kisah Cyntya dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang dan mengingatkan kita akan pentingnya saling membantu dalam mengatasi kesulitan ekonomi dan tantangan hidup.

Keberanian dan semangatnya dalam berusaha meraih rezeki yang halal dan berkah patut diapresiasi dan menjadi teladan bagi kita semua. Dukungan dan doa bagi Cyntya dan keluarganya juga bisa menjadi wujud nyata dari kepedulian kita terhadap sesama.***

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah