Network
MALANG TERKINI - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pentingnya kecermatan dalam menetapkan tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun.
Pada acara Pembekalan Kepada Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri Tahun 2023, di Balai Sudirman, Jakarta, Jenderal bintang empat ini menjelaskan bahwa proses penanganan kasus ini bukanlah soal kecepatan, melainkan tentang memastikan kelengkapan alat bukti untuk kepentingan pemberkasan.
"Saya kira ini kan bukan bicara lama atau lambat, tetapi melengkapi alat bukti untuk kepentingan pemberkasan sehingga kasusnya tersebut bisa dinyatakan lengkap itu kan butuh kecermatan, bukan masalah kecepatan. Tapi yang jelas semuanya berjalan," kata Sigit seperti dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Penyidik Dalami Dugaan Pencucian Uang Pemimpin Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang
Jenderal Sigit menegaskan bahwa tim penyidik tidak menemui kendala dalam penanganan kasus dugaan penistaan agama Ponpes Al Zaytun.
Penyidik bekerja dengan berpegang pada Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan memerlukan kelengkapan alat bukti karena beragam pasal yang diterapkan dalam perkara ini, seperti penistaan agama, penggelapan, dan terkait yayasan.
"Untuk proses penyidikan tentunya kan membutuhkan kelengkapan alat bukti sesuai yang diatur oleh KUHAP, ada beberapa pasal yang masuk yang tentunya kami harus dalami satu per satu," jelasnya.
Mengenai pemanggilan Panji Gumilang sebagai saksi, mantan Kabareskrim Polri menegaskan bahwa pihaknya akan memanggilnya karena keterangan Panji Gumilang dan keterangan para ahli terkait pasal-pasal yang diterapkan menjadi sangat penting dalam proses penyidikan.
Baca Juga: Wapres KH Ma'ruf Amin Putuskan Al Zaytun Tidak Dibubarkan, Ini Alasannya!
