Network
MALANG TERKINI – Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa enam warga di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, telah meninggal dunia karena diare yang dipicu oleh kelaparan.
Dalam pernyataannya, Menko Muhadjir menegaskan bahwa tidak ada visum dokter yang menyatakan mereka meninggal akibat kelaparan secara langsung.
"Benar, meninggalnya akibat diare, kan, enggak ada visum dokter meninggal kelaparan, enggak ada. Ya, diare itu karena kelaparan," ujar Menko Muhadjir di Jakarta.
Masyarakat di distrik Agandugume, Lambewi, dan Oneri, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, mengalami situasi kelaparan yang mengkhawatirkan akibat gagal panen.
Kondisi ini disebabkan oleh rusaknya umbi-umbian yang merupakan makanan utama mereka, karena terkena embun beku dan kabut es.
Menurut penjelasan Menko Muhadjir, diare yang mengakibatkan kematian ini terjadi karena masyarakat terpaksa memakan umbi-umbian yang telah busuk, karena tidak ada pilihan lain yang tersedia.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah tengah berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah ini dengan mencari jenis umbi-umbian yang tahan terhadap cuaca ekstrem, sehingga pasokan makanan di Kabupaten Puncak dapat tetap terjaga dalam segala kondisi.
Namun, situasi ini tidak hanya mempengaruhi masalah kelaparan. Akibat kekeringan yang terjadi, sekitar 4.000 kepala keluarga juga terdampak.
Pemerintah telah memulai pendistribusian bantuan pokok secara bertahap ke tiga distrik yang terdampak.
