Network
MALANG TERKINI - Desa Jemowo, yang terletak di Lereng Gunung Merapi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tengah menghadapi tantangan kekurangan air bersih menjelang musim kemarau.
Fenomena El Nino yang berdampak pada ketersediaan air telah mempengaruhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di daerah tersebut.
Menurut Kepala Urusan Kesra Desa Jemowo, Suwarto, situasi ini bukan hal baru, karena desa tersebut seringkali mengalami kelangkaan air bersih saat musim kemarau tiba, terutama dari bulan Juli hingga Agustus.
Suwarto menjelaskan bahwa jumlah penduduk di Desa Jemowo mencapai sekitar 6.300 jiwa, dan mayoritas merupakan peternak sapi. Warga telah memiliki bak-bak penampungan air hujan, yang dapat memenuhi kebutuhan air selama musim hujan.
Namun, saat musim kemarau tiba, mereka mengalami kekurangan pasokan air bersih dan memerlukan bantuan.
Warga yang mampu membeli air bersih dengan tangki berukuran 5.000 liter harus membayar antara Rp150 ribu hingga Rp250 ribu per tangki.
Sebuah tangki air tersebut mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga selama 10 hingga 15 hari.
Dalam usahanya mengatasi kekurangan air, Pemerintah Kabupaten Boyolali telah mengirimkan bantuan air bersih melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Namun, karena sumber air di daerah tersebut semakin terbatas selama musim kemarau, warga juga harus membeli air sendiri.
