Memahami Sikap Ahlusunnah wal-Jamaah dalam Menghadapi Pemikiran Kontroversial

- 29 Agustus 2023, 05:43 WIB
ilustrasi - Memahami Sikap Ahlusunnah wal-Jamaah dalam Menghadapi Pemikiran Kontroversial
ilustrasi - Memahami Sikap Ahlusunnah wal-Jamaah dalam Menghadapi Pemikiran Kontroversial /Pixabay

MALANG TERKINI - Dalam era modern ini, fenomena pemikiran yang berbeda-beda di masyarakat menjadi semakin nyata, terutama di kalangan akademisi dan mahasiswa di universitas.

Adakalanya kita menemui pandangan-pandangan yang tidak sejalan dengan keyakinan kita, seperti relatifisme, sekularisme, feminisme, dan pemikiran lain yang mungkin bertentangan dengan prinsip Ahlusunnah wal-Jamaah.

Faktanya, pandangan-pandangan ini dapat mencemari pemahaman kita yang masih murni, dengan potensi merusak akidah yang kita anut.

Oleh karena itu, sebagai generasi Ahlusunnah, kita perlu membekali diri dengan pemahaman yang kuat untuk menghadapi pertarungan pemikiran yang bisa dianggap sebagai bentuk perang intelektual demi mempertahankan akidah kita.

Melihat lebih dalam, kecondongan para pengajar dan pelajar di berbagai universitas menuju arah pemikiran liberalisme merupakan awal dari perkembangan ideologi tersebut.

Mereka cenderung memberikan prioritas kepada pemikiran rasional daripada teks-teks agama seperti Al-Qur'an dan Hadis.

Namun, hal ini berkonflik dengan prinsip Ahlusunnah yang menempatkan teks-teks agama sebagai panduan utama di atas akal manusia.

Konsep ini tercermin dalam kutipan dari KH. Muhibbun Aman Aly dalam bukunya, Khashâisu Ahlissunnah wal-Jamâ‘ah:

"Salah satu ciri khas Ahlusunnah wal-Jamaah adalah tunduk pada ketentuan-ketentuan syariat, dan memahaminya sesuai dengan pendekatan yang diambil oleh para pendahulu yang saleh. Mereka tidak memberikan keunggulan kepada akal pikiran daripada teks-teks agama. Sebaliknya, mereka lebih menghargai nilai teks-teks agama daripada kapasitas akal mereka."

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x