Pangan sebagai Lambang Supremasi Indonesia di Dunia, PDI Perjuangan: Fundamental

- 19 September 2023, 19:27 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (19/9/2023). ANTARA/Fath Putra Mulya
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (19/9/2023). ANTARA/Fath Putra Mulya /

MALANG TERKINI - Potensi pangan dalam negeri harus dikelola dengan baik karena menjadi lambang supremasi Indonesia bagi dunia.

Sebagaimana disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengatakan hal tersebut

"Dengan percaya kepada kemampuan anak-anak negeri yang melakukan riset dan inovasi serta tadi, inovasi dari kebijakan politik ekonomi, maka pangan bisa menjadi lambang supremasi Indonesia bagi dunia," kata Hasto saat ditemui di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa.

Menurut Hasto, pembicaraan mengenai pangan lebih menarik dari sekadar kemelut calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres). PDI Perjuangan, kata dia, memaknai isu pangan sebagai hal yang fundamental.

"Bagi PDI Perjuangan, ini (pangan) merupakan hal yang sangat fundamental untuk dijawab dan menjadi bagian dari narasi yang harus dibangun oleh capres cawapres dan juga partai politik," katanya.

 

PDI Perjuangan menggelar diskusi publik dengan tema "Inovasi Teknologi dan Kebijakan Politik-Ekonomi untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan". Diskusi publik tersebut, tutur Hasto, merupakan dalam rangka rapat kerja nasional PDI Perjuangan yang mengangkat tema "Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat".

"Kami menggali seluruh konsepsi, gagasan, yang inovatif bagi kebijakan politik ekonomi di dalam mewujudkan Indonesia yang berdikari di bidang pangan," ucap Hasto.

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut adalah Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Bayu Khrisnamurti dan Prof. Dr. Dwi Andreas Santoso, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB Prof. Dr. Aris Purwanto, serta Peneliti dan Ahli Teknologi Budi daya Kedelai Prof. Dr. Ali Zum.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah