Baca juga: BPBD Nunukan: Dua kecamatan masih terendam banjir
Baca juga: BPBD Nunukan: Banjir timbulkan satu korban jiwa
Selain itu, makanan dari dapur umum juga telah disiapkan untuk warga yang terjebak banjir di rumah masing-masing, sambil memantau warga tersebut.
Arief mengatakan banjir di Sembakung dan sekitarnya saat ini memiliki periode banjir besar tiga tahunan. Intensitasnya semakin tinggi, karena sebelumnya banjir besar datang lima tahun sekali.
Menurut dia, hal itu dipengaruhi pembukaan lahan di Malaysia, yang mengonversi hutan-hutan menjadi kebun sawit, sehingga air kiriman banjir berwarna cokelat.
Hal itu berbeda dengan air dari Indonesia, yang berwarna jernih karena banyaknya hutan yang masih terjaga.
"Itu menyebabkan terjadi pendangkalan sungai di wilayah Semakung, sehingga air lambat keluar," kata dia. ***