10 Rekomendasi Hasil Pertemuan ASEAN Regional Dialogue on Child Online Protection 2023

- 28 September 2023, 12:20 WIB
The ASEAN Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children (ACWC) Chair, Yanti Kusumawardhani saat menghadiri acara ASEAN Regional Dialogue on Child Online Protection 2023, di Jakarta, Rabu (27/9/2023) (ANTARA/ HO-Kemen PPPA)
The ASEAN Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children (ACWC) Chair, Yanti Kusumawardhani saat menghadiri acara ASEAN Regional Dialogue on Child Online Protection 2023, di Jakarta, Rabu (27/9/2023) (ANTARA/ HO-Kemen PPPA) /

MALANG TERKINI - Anak-anak di Indonesia tentu masih membutuhkan pendidikan dan pelatihan untuk tumbuh kembang ke depannya.

Apalagi saat ini muncul beberapa permasalahan yang timbul berhubungan dengan anak-anak seperti perundungan, hingga yang berhubungan dengan dunia online.

Untuk mendapatkan solusi atau penyelesaian terhadap beragam permasalahan yang berhubungan dengan anak-anak, maka diadakanlah Pertemuan ASEAN Regional Dialogue on Child Online Protection 2023.

Pertemuan ASEAN Regional Dialogue on Child Online Protection 2023 menghasilkan 10 rekomendasi, diantaranya pendidikan dan pelatihan bagi anak, guru, pengasuh, dan pejabat pemerintah mengenai perlindungan online anak.

"Dengan mengembangkan materi pelatihan untuk anak oleh anak, membuat modul pelatihan keselamatan online untuk anak di sekolah, dan mengembangkan materi pelatihan untuk pengasuh," kata The ASEAN Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children (ACWC) Chair, Yanti Kusumawardhani dalam keterangan, Jakarta, Rabu malam.

Kemudian meningkatkan pencegahan anti-perundungan siber dengan mengintegrasikan-nya ke dalam kegiatan berbasis sekolah dan komunitas.

Yanti Kusumawardhani mengatakan pentingnya memperkuat sistem perlindungan anak dengan memastikan layanan yang dapat diakses dan standar untuk pencegahan dan respons, serta penegakan hukum yang ketat termasuk membangun kapasitas penyelidik.

Selanjutnya pihaknya juga mendorong adanya pedoman penerapan teknologi yang bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan anak-anak saat berada di ranah online dan penciptaan platform digital baru yang ramah anak yang dapat diakses untuk perlindungan anak secara online.

"Juga memastikan partisipasi anak dalam menciptakan lingkungan dan gaya hidup digital yang aman melalui dialog dan materi yang ramah anak, mendukung aktivis muda untuk merancang dan menyampaikan kampanye publik untuk perubahan sosial dan lingkungan, memastikan saluran bantuan yang ramah anak, dan dapat diakses untuk melaporkan pelecehan dan eksploitasi anak, baik online maupun offline," katanya.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x