Imbas Fenomena El Nino, BPBD Kota Palu Minta Masyarakat Antisipasi Kekeringan

- 30 September 2023, 22:29 WIB
Kepala BPBD Kota Palu Presly Tampubolon memberikan keterangan terkait kebencanaan kepada pewarta. ANTARA/Moh Ridwan
Kepala BPBD Kota Palu Presly Tampubolon memberikan keterangan terkait kebencanaan kepada pewarta. ANTARA/Moh Ridwan /

MALANG TERKINI - Hingga kini fenomena El Nino masih memberikan dampak bagi musim dan cuaca di Indonesia. Akibatnya musim kemarau di Indonesia menjadi lebih lama di beberapa daerah.

Hal ini membuat berbagai dampak yang terjadi bagi lingkungan maupun masyarakat. Imbas dari adanya El Nino inilah membuat masyarakat diminta mengantisipasi berbagai permasalahan mulai kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Sulawesi Tengah, meminta warga mengantisipasi kekeringan sebagai dampak musim kemarau akibat fenomena El Nino.

"Langkah antisipasi dapat dilakukan melalui mitigasi penggunaan air bersih secara bijak menghadapi kemarau akibat El Nino," kata Kepala BPBD Kota Palu Presly Tampubolon di Palu, Sabtu.

Ia menjelaskan, warga di ibu kota Sulteng sebagian besar masih menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih. Warga mesti menggunakannya lebih bijak, karena kondisi kemarau pada permukaan tanah dapat mempengaruhi volume air.

Meskipun warga Palu sudah terbiasa dengan suhu panas permukaan tanah mencapai 34 derajat Celcius, kata dia, perlu langkah-langkah konkret agar ancaman kelaparan dari dampak kekeringan tidak terjadi.

Berbagai langkah dapat dilakukan warga secara mandiri selain hemat menggunakan air bersih, di antaranya memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam tanaman produktif seperti sayur-sayuran, memperkuat vegetasi pada ruang terbuka hijau maupun di lingkungan permukiman.

"Ini salah satu cara alami mengantisipasi dampak kekeringan. Mitigasi secara mandiri harus diperkuat," ujar Presly.

Selain itu, ia juga mengimbau warga tidak membuka lahan dengan cara dibakar, sebab cara tersebut sangat berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), termasuk membakar sampah di sembarang tempat juga dapat memicu kebakaran meluas.

Menurut dia, fenomena alam yang terjadi saat ini harus dibarengi dengan kesadaran warga menjaga lingkungan, dengan begitu dapat meminimalisir dampak-dampak cuaca ekstrem.

"Langkah dilakukan pemerintah saat ini memasifkan imbauan dan ajakan menjaga lingkungan, sebab bila fenomena ini tidak diantisipasi secara serius tentu bukan tidak mungkin mempengaruhi kondisi sosial," tuturnya. ***

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x