Tanggapi Kritik Haruna Soemitro, PSSI Tegaskan Posisi Pelatih Timnas Masih Aman Dipegang Shin Tae Young

- 17 Januari 2022, 19:42 WIB
Shin Tae Yong
Shin Tae Yong /Tangkapan layar YouTube/Deddy Corbuzier

MALANG TERKINI - Belakangan ini diketahui bahwa Haruna Soemitro seorang anggota Komite Eksekutif PSSI telah mengkritik keras pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong.

Kritikan tersebut disampaikan mantan manajer Persebaya ini pada rapat evaluasi pada Kamis 13 Januari 2022, juga pada saat hadir dalam salah satu siaran podcast.

Terkait hal tersebut, PSSI menegaskan bahwa posisi Shin Tae-yong aman sebagai pelatih tim nasional Indonesia.

Baca Juga: 3 Pernyataan Haruna Soemitro yang Cukup Kontroversial Terkait Upaya Kebangkitan Timnas Asuhan Shin Tae Yong

Melansir dari Antara, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menegaskan bahwa posisi Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia masih aman sesuai dengan kontrak, yaitu sampai tahun 2023 nanti. Bahkan, ada potensi bahwa kontrak tersebut dapat saja diperpanjang.

Hal tersebut disampaikan oleh Yunus Nusi pada Senin 17 Januari 2022 dalam pernyataan resmi di Jakarta.

Pernyataan tersebut sekaligus untuk menanggapi pernyataan kritik seorang anggota Exco PSSI atau Komite Eksekutif PSSI, yakni Haruna Soemitro, terhadap Shin Tae-yong.

"Dalam diskusi dan rapat di internal PSSI, semua tetap menghargai sebuah keputusan yang bersifat kolektif kolegial. Keputusan kolektif kolegial PSSI itu antara lain tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae-yong hingga 2023 sesuai kontrak. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang kontrak jika performa timnas terus meningkat," ujar Yunus.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan ini Bikin Ikan Cupang Cepat Besar, Ada Kutu Air dan Jentik Nyamuk

Yunus juga mengakui bahwa memang ada perdebatan dan perbedaan pendapat yang terjadi dalam rapat evaluasi Shin Tae-yong.

Rapat evaluasi tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, wakil ketua umum Iwan Budianto, wakil sekretaris jenderal Maaike Ira Puspita, anggota komite eksekutif Endri Erawan dan Vivin Sungkono, serta direktur teknik Indra Sjafri.

Namun, perbedaan pendapat tersebut hanya terjadi dalam internal acara. Yang dibahas dalam momen rapat evaluasi tersebut bukan hanya hasil performa timnas Indonesia di Piala AFF 2020, melainkan juga tentang naturalisasi, jadwal timnas, serta apakah PSSI akan mengambil kesempatan menjadi tuan rumah pada turnamen-turnamen yang akan diadakan pada tahun 2022 seperti Piala AFF 2022 dan Kualifikasi Piala Asia.

Pria asal Gorontalo tersebut menegaskan bahwa keputusan akhir PSSI tidak didasarkan atas pandangan satu orang.

"Setelah diskusi, keputusan tetap berada di ketua umum dan komite eksekutif," ujar Yunus.
Sebelumnya, Haruna Soemitro sempat melayangkan kritik dan menyebut bahwa terjadi kebuntuan antara PSSI dan Shin Tae-yong dalam rapat evaluasi timnas Indonesia pada sebuah podcast.

Baca Juga: Ada Apa dengan Haruna Soemitro? Berikut Daftar Nama Pengurus Exco PSSI Selain Dia

Haruna juga menilai bahwa komunikasi antara PSSI dengan Shin Tae-yong sedang tidak baik-baik saja.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengutarakan ketidaksetujuannya dengan program naturalisasi pemain.

Terkait program naturalisasi pemain tersebut, PSSI juga memberikan tanggapan.

"Program naturalisasi ini berbeda dengan di zaman Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Alberto Goncalves dan lain-lain. Sekarang murni yang memiliki darah Indonesia. Program naturalisasi juga keinginan dari STY (Shin Tae-yong)," ujar Yunus Nusi.

Saat ini, PSSI tengah dalam proses menaturalisasi 4 pemain luar negeri keturunan Indonesia yakni Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen.

Program naturalisasi pemain ini dipimpin oleh anggota Komite Eksekutif PSSI Hasani Abdulgani. ***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: ANTARA Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah