PSSI Berhasil Dapatkan Dana Rp250 Miliar, Erick Thohir: Dari Sponsor Baru

- 28 September 2023, 12:56 WIB
Ketum PSSI Erick Thohir pada acara PSSI Partner Summit di sebuah kawasan di Jakarta, Rabu. (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Ketum PSSI Erick Thohir pada acara PSSI Partner Summit di sebuah kawasan di Jakarta, Rabu. (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar) /

MALANG TERKINI - Sepak bola Indonesia hingga saat ini masih terus berbenah untuk menjadi lebih baik. Salah satunya dengan bekerja sama antara PSSI dengan sponsor baru.

Kerja sama antara PSSI dengan sponsor baru ini diharapkan bisa saling membantu untuk mensukseskan beberapa program serta memajukan dunia sepak bola Indonesia.

Atas kerja sama yang dijalani antara PSSI dan beberapa sponsor baru ini, Erick Thohir selaku Ketua Umum pun menyampaikan jika kini sudah mendapatkan dana sekitar Rp 250 miliar.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mendapatkan dana sekitar Rp250 miliar dari sponsor-sponsor baru yang nantinya akan mendukung tim nasional Indonesia dan berbagai produk PSSI.

Kepastian ini didapat setelah induk sepak bola Indonesia itu menggelar acara signing ceremony bersama para sponsor baru yang dikontrak rata-rata satu tahun tersebut pada hari kedua PSSI Partner Summit di Jakarta, Rabu.

“Ini pertama kali ya, kita PSSI benar-benar serius. Tadi mendapatkan pendanaan tidak hanya dari pihak swasta, tentu dari pemerintah juga," ujar Erick seraya mencontohkan saat studi banding ke Jepang didapat informasi bahwa anggaran Japan Football Association hampir mencapai Rp2,7 triliun.

"Jadi kalau dibandingkan mereka dengan kita, kita hanya sepersepuluhnya,” kata Erick Thohir.

Erick menegaskan penandatanganan para sponsor baru ini adalah sebuah bentuk komitmennya untuk menjadikan sepak bola Indonesia profesional, transparan, dan bersih dari kekerasan ataupun pengaturan skor.

“Hari ini dengan adanya transformasi sepak bola dan dengan keterbukaan dari PSSI, sponsor mulai percaya. Karena kembali, sponsor itu ketika men-sponsori semua produk, kita harus bertanggung jawab dengan produk itu. Saya rasa sponsor tidak ingin brand-nya diasosiasikan dengan kekerasan," kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x