Network
MALANG TERKINI – Bilqis Prasista akui bahwa lawannya di babak perempat final Uber Cup 2022 cukup sulit. Dirinya mengaku kalah stamina dibandingkan sang lawan, He Bing Jiao wakil dari China.
Kekalahan Bilqis Prasista asal He Bing Jiao di partai nomor tiga sektor tunggal putri ini juga memastikan Indonesia tak bisa lanjut ke babak semifinal Uber Cup 2022.
Laga antara Bilqis melawan He Bing Jiao dihelat di Impact Arena, Bangkok, Thailand pada Kamis 12 Mei 2022.
Bilqis kalah dramatis di babak rubber game dari wakil China tersebut, 21-19, 18-21, 7-21.
Namun, sang manajer tim, Hendro Santoso hasil ini sudah sangat bagus, bahkan melampaui harapan. Mengingat tim Uber Cup 2022 ini tidak terlalu diunggulkan pada awal kompetisi.
“Hasil ini sudah melampaui harapan. Pemain kita tak hanya bisa menambah pengalaman, tetapi juga mengejutkan. Prancis dan Jerman yang merupakan salah satu kekuatan Eropa, mampu dikalahkan masing-masing dengan 5-0 oleh pemain-pemain muda kita. Sebuah kebanggaan bisa kalahkan Prancis dan Jerman,” tutur Hendro seperti yang dikutip Malang Terkini dari laman resmi PBSI, 13 Maret 2022.
Baca Juga: Pengurangan Muatan Server, Kapan Maintenance PES 2021 Selesai?
Bilqis Prasista sendiri yang merupakan salah satu anggota tim Uber Cup 2022 juga bisa tampil baik. Bahkan sebelumnya, dirinya mampu tampil heroik dengan mengalahkan Akane Yamaguchi, sang ranking satu dunia.
Namun, pada babak perempat final ini, ia kembali bertemu salah satu pemain tangguh. He Bing Jiao menjadi “Tembok China” yang masih belum bisa diruntuhkan oleh Bilqis.
He Bing Jiao merupakan atlet tunggal putri dari China yang saat ini menduduki ranking 9 dunia. Bilqis sendiri akui bahwa dirinya kalah stamina dari sang wakil China tersebut.
“Tadi gim pertama sudah bisa main baik. Saya bisa narik-narik dia. Strategi mainnya berjalan baik. Dengan cara itu saya bisa menang. Gim kedua, saya kurang sabar. Inginnya cepat-cepat mematikan. Akibatnya kurang akurat dan banyak membuat kesalahan sendiri. Sedang gim ketiga, kaki saya juga sudah berat. Fokus dan konsentrasi juga mulai berkurang,” ucap Bilqis Prasista.
Meskipun begitu, banyak pihak yang meyakini bahwa Bilqis Prasista merupakan calon penerus Susi Susanti di bulutangkis Indonesia sektor tunggal putri.
Bilqis dinilai memiliki potensi yang sangat besar, hanya kurang pengalaman di ajang-ajang internasional saja. Hal ini juga diamini oleh Hendro Siswanto selaku manajer tim.
“Ke depan, para pemain muda ini layak diberi kesempatan tanding lebih besar untuk cepat matang. Jumlah kejuaraan internasional mereka masih kurang sekali. Karenanya, mereka harus lebih banyak dikirim ke ajang internasional,” tutup Hendro. ***
