Pengalaman Ratu Tisha
Setelah lulus dari kampus tersebut, ia langsung bekerja di perusahaan pada bidang jasa perminyakan Schlumberger.
Dari pekerjaan tersebut ia mencuri ilmu lain seperti eksplorasi data dan konflik manajemen. Itu juga yang membuatnya berpindah dari negara satu ke negara lainnya.
Ia pernah berada di Kairo, Mesir, kemudian pindah ke Houston, Amerika Serikat hingga ke London. Tak sampai disitu, ia juga sempat menetap di China. Hal ini membuatnya mampu menguasai 5 bahasa sekaligus.
Sejak kecil ia memang menyukai dunia sepak bola. Namun kecintaannya tersebut bukan sebagai pemain melainkan sebagai manajer tim yang tugasnya membangun dan membina tim sejak dini.
Ia memiliki banyak pengalaman dalam mengikuti seminar tentang dunia sepak bola hingga ke Jepang, Belgia, dan Denmark. Portofolio tersebut membuatnya memberanikan diri mengikuti program yang diadakan oleh FIFA.
Tisha berhasil melaju bersama 28 orang lainnya dari 6.400 peserta yang mendaftar. Ia juga mampu menyelesaikan program tersebut selama satu setengah tahun hingga memiliki gelar Master of Art.
Bermodalkan gelar dan pengalaman Tisha dipercaya untuk merubah sepak bola Indonesia. Diketahui ia pernah menjadi menjadi Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) tahun 2016.
Pada periode 2017-2020 ia berhasil menjabat sebagai Sekjen PSSI, dan mengundurkan diri tepat pada tanggal 13 April 2020.