Cerita Rakyat Sangkuriang dan Pesan Moralnya, Lahirnya Putri dari Rahim Babi hingga Asal-usul Tangkuban Perahu

3 November 2022, 15:55 WIB
Ilustrasi: Hikmah atau pesan moral legenda Asal-usul Tangkuban Perahu atau cerita rakyat Sangkuriang dari Jawa Barat /pixabay/Free-Photos/

MALANG TERKINI - Sangkuriang adalah salah satu cerita rakyat populer yang berasal dari Jawa Barat. Cerita rakyat yang memiliki banyak pesan moral ini menyorot kisah tentang Dayang Sumbi dan anaknya.

Seperti apa ringkasan cerita rakyat Sangkuriang yang berasal dari Jawa Barat ini? Dan pesan moral apa saja yang bisa dipetik dalam cerita tersebut? Temukan informasinya di Malang Terkini.

1. Ringkasan Cerita Rakyat Sangkuriang Asal Jawa Barat

Konon, sepasang dewa dewi di kayangan mendapat hukuman, tapi mereka harus menjalani hukuman tersebut di bumi. Dewa dihukum dengan cara diubah menjadi anjing jantan bernama Tumang, sedangkan dewi dihukum dengan cara diubah menjadi babi betina hutan bernama Wayung.

Baca Juga: Ringkasan Cerita Malin Kundang dan Pesan Moralnya, Cerita Rakyat Asal Sumatra Barat

Suatu ketika, tiba-tiba Wayung hamil dan melahirkan bayi cantik secara ajaib, tepatnya setelah babi betina hutan ini meminum air kencing raja Sungging Perbangkara yang ditampung di batok kelapa ketika raja sedang berburu di hutan.

Melihat babi betina hutan yang tiba-tiba hamil dan melahirkan bayi cantik setelah meminum air kencingnya, raja Sungging Perbangkara kemudian membawa bayi itu ke keraton. Lalu, bayi yang terlahir secara ajaib itu dinamai Rarasati atau Dayang Sumbi.

Seiring berjalannya waktu, Dayang Sumbi tumbuh menjadi perempuan cantik. Bahkan, tidak sedikit lelaki yang berniat untuk meminangnya. Akan tetapi, ia menolak seluruh lamaran itu dan memutuskan untuk mengasingkan diri ke hutan bersama Tumang setelah para raja saling berperang memperebutkan dirinya.

Di tempat pengasingannya itu, ketika Dayang Sumbi sedang asyik-asyiknya menenun, tempat kainnya jatuh tapi ia sangat malas untuk mengambilnya kembali. Oleh karenanya, ia berujar, bahwa siapa saja yang bersedia membantunya mengambil tempat kain itu, ia akan menjadikannya sebagai saudara jika perempuan dan ia akan menjadikannya sebagai suami jika laki-laki.

Baca Juga: Profil Susi, ART Ferdy Sambo dan Putri Candrawati, Lengkap Biodata: Pasangan, Lahir, sampai Asal

Tidak pernah terpikirkan oleh Dayang Sumbi sebelumnya, ternyata Tumanglah yang tiba-tiba membantunya mengambil tempat kain yang jatuh itu. Suka atau tidak suka, Dayang Sumbi menjadikan Tumang sebagai suaminya setelah itu sesuai dengan janjinya sebelumnya.

Keduanya kemudian dikaruniai seorang anak yang bernama Sangkuriang.

Ketika Sangkuriang mulai beranjak dewasa, ia kemudian ditugasi ibunya untuk berburu. Berangkatlah anak itu bersama Tumang.

Di perjalanan, Sangkuriang menemukan babi betina hutan yang gemuk, dan segera memerintahkan Tumang untuk menerkam binatang itu. Tapi, karena Tumang tahun bahwa binatang itu adalah Wayung jelmaan dewi yang sedang dihukum seperti dirinya, Tumang enggan menuruti perintah tersebut.

Baca Juga: Profil dan Biodata Zhico Nofriandika, Seleb Tiktok yang Viral Usai Merayakan Ultah Sang Kekasih

Hal itu membuat Sangkuriang marah besar, ia mengancam anjing tersebut dengan anak panahnya. Namun, sebelum Sangkuriang sempat menurunkan senjata itu, anak panahnya tidak sengaja terlepas hingga pada akhirnya Tumang terbunuh.

Karena merasa sangat bingung, Sangkuriang pada akhirnya mengambil hati Tumang dan menyerahkannya kepada Dayang Sumbi sambil berbohong bahwa itu adalah hati rusa.

Dayang Sumbi awalnya percaya, tapi kemudian rahasia tersebut terbongkar juga setelah hati Tumang dimasak dan dimakan.

Wanita itu kemudian berteriak dan melempar kepala Sangkuriang dengan sendok karena sangat marah. Sedangkan Sangkuriang, ia kecewa atas perlakuan tersebut lalu memutuskan untuk pergi dari rumah.

Baca Juga: Profil dan Biodata Wulan Guritno Lengkap: Umur, Kekasih, Keturunan, hingga Perjalanan Karir

Dayang Sumbi kemudian menyesali perbuatannya. Ia kemudian bertapa untuk mendapatkan ketenangan. Lantaran laku tersebut, Dayang Sumbi kemudian diberi hadiah paras cantik dan awet muda oleh para dewa.

Di tempat yang lain, Sangkuriang yang telah lama mengembara tumbuh menjadi lelaki sakti dan tampan.

Suatu hari, Sangkuriang bertemu dengan wanita cantik yang tidak lain adalah ibu kandungnya sendiri. Ia kemudian berniat untuk meminang wanita tersebut.

Dayang Sumbi menerimanya. Tapi, ketika ia membetulkan letak ikat kepala Sangkuriang dan tak sengaja melihat bekas luka di dahi lelaki itu, Dayang Sumbi segera menyadari bahwa lelaki itu adalah anaknya sendiri, karena bekas luka tersebut sama persis dengan bekas luka anaknya sehabis terkena lemparan sendok.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Nabila Maharani, Penyanyi Lagu Viral 'Ayang': Umur, Akun Media Sosial, Zodiak

Dayang Sumbi yang takut menolak mentah-mentah permintaan Sangkuriang kemudian mencari cara untuk menggagalkan rencana pernikahan mereka. Ia kemudian meminta Sangkuriang untuk memenuhi syarat yang ia berikan sebelum menikahi Dayang Sumbi.

Syaratnya adalah, Sangkuriang harus membendung sungai Citarum dan membuat sampan besar untuk menyeberang sungai tersebut pada malam hari sebelum fajar menyingsing. Dan sebenarnya, diam-diam Dayang Sumbi telah menyusun rencana agar Sangkuriang gagal memenuhi syarat tersebut.

Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang mampu menarik para lelembut untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan itu. Hal itu membuat pekerjaan tersebut hampir selesai dalam waktu yang singkat.

Dayang Sumbi yang diam-diam mengintip segera mengerahkan pasukan untuk memukul lesung dengan alu seolah-olah sedang menumbuk padi, menggelar kain sutera berwarna merah di arah timur, dan melakukan usaha lainnya agar para lelembut mengira bahwa fajar telah tiba.

Baca Juga: Profil dan Biodata Richard Eliezer: Penembak Brigadir Yosua Hutabarat yang Jadi Justice Collaborator

Rendana tersebut berhasil, para lelembut cepat menghilang sebab mereka mengira fajar benar-benar telah tiba.

Sangkuriang sedih karena pekerjaannya gagal

Setelah Sangkuriang mengetahui bahwa Dayang Sumbi adalah biang kerok kegagalan tersebut, ia marah besar. Bendungan yang telah dibuatnya lalu dijebol oleh lelaki itu sehingga banjir besar datang, dan perahu pun ditendangnya ke arah utara sampai jatuh menelungkup.

Ajaibnya, perahu tersebut kemudian berubah menjadi gunung yang kini dikenal sebagai Gunung Tangkuban Perahu.

Baca Juga: Lirik dan Chord Kunci Gitar Lagu No Comment - Tuty Wibowo Viral Tiktok: Diputusin Pacarmu Ditinggalin Pacarmu

2. Pesan Moral dari Cerita Rakyat Sangkuriang

Cerita rakyat Sangkuriang mengandung beberapa pesan moral berikut ini:

a. Mengandung anjuran untuk menghormati orang tua
b. Mengandung anjuran untuk menyayangi binatang
c. Mengandung anjuran untuk mengendalikan amarah.

Itulah pesan moral cerita rakyat Sangkuriang dan ringkasannya.***

Editor: Iksan

Tags

Terkini

Terpopuler