Universitas Brawijaya Malang Kukuhkan Empat Srikandi dari Disiplin Ilmu Berbeda Sebagai Profesor

- 23 September 2023, 12:15 WIB
Empat srikandi Universitas Brawijaya (UB) yang dikukuhkan sebagai profesor di Gedung Samantha Krida kampus setempat, Sabtu (23/9) (ANTARA/Endang Sukarelawati)
Empat srikandi Universitas Brawijaya (UB) yang dikukuhkan sebagai profesor di Gedung Samantha Krida kampus setempat, Sabtu (23/9) (ANTARA/Endang Sukarelawati) /

MALANG TERKINI - Dunia pendidikan khususnya tingkat tinggi setiap saat akan terus berkembang. Tentunya hal ini harus diimbangi dengan sumber daya manusianya.

Oleh karena itu, setiap kampus tentu memiliki target untuk dapat menghasilkan guru besar maupun profesor terbaiknya.

Salah satu kampus yang baru saja mengukuhkan beberapa profesor dari disiplin ilmu yang berbeda adalah Universitas Brawijaya Malang. 

Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan empat orang srikandinya sebagai profesor baru dengan bidang ilmu berbeda yang dikukuhkan secara bersamaan di Gedung Samantha Krida kampus setempat, Sabtu.

Keempat srikandi yang dikukuhkan sebagai profesor baru tersebut adalah Prof Dr Pudji Purwanti, sebagai profesor aktif ke-17 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan ke-180 atau ke-339 dari seluruh profesor yang dihasilkan UB.

Selanjutnya, Prof Dr Rofiaty, sebagai profesor aktif ke-23 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan ke-181 di UB, Prof Dr Kuswati, profesor aktif ke-19 di Fakultas Peternakan (Fapet) dan ke-182 di UB, serta Prof Dr Asfi Manzilati, sebagai profesor aktif ke-24 di FEB dan ke-183 di UB atau ke-342 dari seluruh profesor yang dihasilkan kampus tersebut.

Dalam pidato ilmiah pengukuhannya, Prof Dr Rofiaty mengemukakan bahwa pelaku bisnis perlu melakukan terobosan baru agar tetap survive, berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.

Salah satu terobosan tersebut, menurut Prof Rofiaty, adalah menggunakan entrepreneurial flexible orientation. "Model ini merupakan konsep yang dikembangkan dengan memadukan orientasi entrepreneurial, fleksibelitas, kemampuan menyesuaikan terhadap perubahan dan lingkungan bisnis," ujarnya.

Sementara itu, Prof Dr Pudji Purwanti menyoroti industri perikanan yang melakukan pengelolaan menjadi tidak jelas, sehingga terjadi overfishing (tangkapan ikan berlebihan).

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x