MALANG TERKINI - Dalam filsafat, bidang yang membahas tentang nilai disebut aksiologi. Salah seorang filosof yang membahas kajian ini adalah Max Scheler yang berusaha membedah ciri-ciri dan sifat nilai itu sendiri.
Max Scheler adalah seorang filosof asal Jerman kelahiran Frankfurt. Ia juga merupakan seorang dosen di Munich Jerman.
Hidup bermakna karena ada nilai. Nilai merupakan pandangan mengenai sesuatu yang dianggap baik, layak, indah, dan dikehendaki oleh seseorang atau masyarakat dalam kehidupan.
Baca Juga: Harus Baca, Inilah 5 Rekomendasi Buku yang Dapat Mengubah Hidup Seseorang
Nilai merupakan sesuatu yang dinilai berharga, mempengaruhi keputusan, dan memberi persepsi tentang dunia. Namun, nilai memiliki sifat dinamis karena pengalaman manusia cenderung terus-menerus berubah.
Sifat yang cenderung relatif dan berubah-ubah tersebut mengindikasikan bahwa nilai bukan sesuatu yang mutlak. Meskipun nilai dianggap sebagai sesuatu yang tidak mutlak, Scheler berpendapat bahwa nilai merupakan sesuatu yang mutlak.
Nilai merupakan sesuatu yang sebenarnya merupakan tujuan dalam hidup. Sesuatu menjadi tujuan jika seseorang menganggap suatu hal memiliki nilai.
Mengetahui ciri-ciri nilai
Setiap orang memiliki pandangan masing-masing mengenai sesuatu yang dianggap memiliki nilai. Sesuatu yang dianggap biasa bagi sebagian orang, bisa jadi sangat berharga bagi sebagian orang lainnya.
Ketika seseorang mengejar kenikmatan, seseorang tersebut bukan mengejar perasaan nikmat, melainkan kenikmatan itu sendiri dipandang sebagai sesuatu yang memiliki nilai.
Selain itu, nilai merupakan sesuatu yang konkret, bukan hanya sekedar ide atau cita-cita. Nilai tidak dapat dialami dengan akal, melainkan emosi dan intuisi seseorang. Berdasarkan hal tersebut, nilai hanya dapat ditangkap dengan jiwa.
Nilai sering disalahpahami dengan ‘hal yang bernilai’. Nilai adalah kualitas yang membuat sesuatu menjadi hal yang bernilai. Sedangkan hal yang bernilai merupakan sesuatu yang menjadi sebab munculnya nilai tersebut.
Alat musik hanyalah suatu barang. Bagi beberapa orang, alat musik merupakan sesuatu yang biasa-biasa saja. Namun, bagi seorang musisi, alat musik memiliki suatu keindahan tersendiri.
Perasaan mengenai keindahan itulah yang disebut dengan nilai, sedangkan alat musik hanyalah barang yang membuat sesuatu itu bernilai. Oleh sebab itu, keindahan dan barang merupakan dua hal yang berbeda.
Mengetahui sifat-sifat nilai
Nilai merupakan sesuatu tersembunyi di balik kenyataan. Inilah yang menjadi akar pemikiran Scheler bahwa nilai merupakan sesuatu yang objektif dan mutlak.
Selain itu, bagi Scheler, tindakan baik yang dilakukan seseorang bukan karena dorongan kewajiban berbuat baik tetapi karena seseorang menganggap bahwa melakukan perbuatan baik merupakan suatu hal yang memiliki nilai.
Menolong orang lain merupakan suatu perbuatan yang memiliki nilai. Namun, menolong orang lain karena tuntutan kewajiban atau didasarkan motif tertentu tidak dapat disebut sebagai usaha mewujudkan nilai.
Baca Juga: Menggugah Imajinasi, Simak 5 Rekomendasi Novel Filsafat Karya Jostein Gaarder
Mengenai hal tersebut, perbuatan adalah kendaraan mencapai nilai tetapi tidak selalu satu perbuatan mengemban nilai yang sama. Dengan demikian, nilai merupakan kualitas yang keberadaannya tidak bergantung pada pengembannya.
Berdasarkan hal tersebut, nilai merupakan sesuatu yang biasanya menjadi prioritas bagi seseorang dalam menjalani hidup. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk menentukan prioritas yang tepat demi menggapai tujuan hidup yang lebih baik.***