Analisis Unsur Kebahasaan dalam Novel Sejarah ‘Kemelut di Majapahit’

- 12 Agustus 2022, 11:01 WIB
Berikut analisis kebahasaan dalam novel sejarah ‘Kemelut di Majapahit’
Berikut analisis kebahasaan dalam novel sejarah ‘Kemelut di Majapahit’ /Pexels/Dayan Rodio/

MALANG TERKINI – Membaca novel sejarah tidak dapat dilepaskan dari bahasa yang digunakan.

Bahasa yang digunakan pada novel sejarah adalah bahasa yang digunakan dalam karya sastra pada umumnya, yakni konotatif dan emotif.

Berbeda dengan bahasa ilmiah yang menggunakan denotatif dan rasional.

Selain konotatif dan emotif, bahasa novel tetap mengacu pada bahasa yang digunakan masyarakat (konvensional) agar tetap dipahami oleh pembacanya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 167, Teks Ulasan untuk Novel ‘Atheis’

Pengarang mewujudkan penggunaan bahasa konotatif dan emotif dengan merekayasa bahasa dengan menggunakan beragam gaya bahasa, pencitraan, dan beragam pengucapan (style).

Seorang pembaca harus memiliki kompetensi sastra, yakni keseluruhan konvensi yang memungkinkan pembacaan dan pemahaman karya sastra.

Konvensi ini memungkinkan munculnya prinsip bahwa setiap karya sastra pada dasarnya merupakan pengejawantahan suatu sistem yang harus dikuasai oleh pembaca agar mampu memahami karya yang dibacanya.

Konvensi ini sifatnya beranekaragam, mulai dari sifat umum sampai khusus, seperti konvensi yang membedakan teks sastra dari yang bukan sastra; prosa dari puisi; novel detektif, novel sejarah, dan novel fiksi ilmiah; dan pantun, gurindam, sampai syair.

Baca Juga: Ijazah Dzikir Kaya dari Habib Novel Alaydrus, Gudang Kekayaan dari Surga

Sifat ini ditambah lagi dengan konvensi sosial yang mengiringi gejala sastra dalam setiap masyarakat, seperti konvensi dalam hal bahasa, budaya, maupun sastra.

Bahan dasar novel sejarah adalah bahasa.

Bahasa merupakan sistem tanda yang digunakan oleh masyarakat, berdasarkan makna dan kesepakatan dalam masyarakat tersebut.

Dalam sistem tanda itu terdapat perlengkapan konseptual yang sulit dihindari karena berdasarkan pemahaman dunia nyata dan sekaligus merupakan dasar komunikasi pada masyarakat.

Namun, sistem bahasa juga memiliki sifat-sifat yang khas yakni lincah, luwes, longgar, malahan licin dan licik, serta penuh dinamika sehingga memberikan segala kemungkinan untuk pemanfaatan yang kreatif dan orisinal (termasuk dari segi konsep).

Dalam sistem bahasa di dunia, tidak ada satupun sistem bahasa yang universal.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Semester 2 Halaman 167 Ulasan Novel Atheis

Maknanya adalah sistem bahasa yang dimiliki oleh suatu masyarakat tertentu akan berbeda dengan sistem bahasa yang dimiliki oleh masyarakat lainnya.

Perbedaan ini menjadi faktor budaya di masyarakat tidak termanifestasi dalam sistem tanda bahasa secara eksplisit.

sehingga, novel dipengaruhi oleh pemahaman suatu novel yang menjadikan bahasa sebagai bagian dari sistem sastra akan tergantung pula pada budaya.

Berikut ini beberapa kaidah kebahasaan yang berlaku pada novel sejarah.

1. Menggunakan banyak kalimat bermakna lampau.

2. Menggunakan banyak kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi, kronologis, temporal) seperti: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian, dan lain-lain.

3. Memuat banyak kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan (kata kerja material).

4. Memuat banyak kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara pengarang untuk menceritakan seorang tokoh. Misalnya, mengatakan bahwa, menceritakan tentang, menurut, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan, dan lain-lain.

Baca Juga: Profil Deolipa Yumara dan Biodata Pengacara, Psikolog Nyentrik Lengkap dengan Umur, Karir, Hobi dan Prestasi

5. Menggunakan banyak kata kerja yang menyatakan suatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental). Misalnya, merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendamaikan, menyatakan, menganggap, dan lain-lain.

6. Menggunakan banyak kata dialog.

7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, dan suasana.

Berikut ini adalah hasil analisis unsur kebahasaan dalam novel sejarah “Kemelut di Majapahit”.

Tabel Analisis Unsur Kebahasaan dalam Novel Sejarah

Demikian hasil analisis unsur kebahasaan dalam novel sejarah “Kemelut di Majapahit”.***

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x